Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada KTT NATO di Vilnius, Lituania, 11 Juli 2023. REUTERS
ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan Presiden AS Joe Biden dan pemerintahannya terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai kejahatan perang Israel dan pelanggaran hukum internasional dalam konflik Gaza. Erdogan juga menyerukan sanksi terhadap Israel.
Dalam sebuah wawancara dengan Newsweek selama KTT NATO di Washington, Erdogan mengatakan “pembunuhan brutal” Israel terhadap warga sipil, serangan terhadap rumah sakit, pusat bantuan dan tempat lain merupakan kejahatan perang.
“Namun, pemerintah AS mengabaikan pelanggaran-pelanggaran ini dan memberikan dukungan paling besar kepada Israel. Mereka melakukannya dengan mengorbankan keterlibatan mereka dalam pelanggaran-pelanggaran ini,” kata Erdogan.
“Pada saat ini, siapa yang akan menjatuhkan sanksi seperti apa terhadap Israel karena melanggar hukum internasional? Itu adalah pertanyaan sebenarnya dan tidak ada yang bisa menjawabnya,” katanya.
Israel secara konsisten menolak tuduhan bahwa mereka telah melakukan kejahatan perang dalam pertempuran melawan kelompok militan Palestina Hamas di Jalur Gaza. Mereka membantah sengaja menargetkan warga sipil.
Lebih dari 38.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah tewas sejak perang pecah pada 7 Oktober, menurut otoritas medis Gaza. Sekitar 1.200 warga Israel tewas dalam serangan lintas perbatasan Hamas yang memicu perang.
Turki, anggota NATO, mengecam serangan Israel di Gaza, menghentikan perdagangan dengannya, dan menyuarakan dukungan untuk Hamas. Mereka telah berulang kali mengkritik negara-negara Barat karena mendukung Israel dan menyerukan agar Israel dihukum oleh pengadilan internasional.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Ketika ditanya tentang hubungan baik Turki dengan Rusia dan Tiongkok, serta kontak Ankara baru-baru ini dengan kelompok BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), Erdogan mengatakan Turki menjalankan diplomasinya dengan pendekatan “win-win” dan oleh karena itu tidak menutup kemungkinan untuk terlibat dengan Turki. entitas non-Barat.
“Kami adalah sekutu NATO yang teguh. Namun, kami tidak percaya bahwa hal ini menghambat kemampuan kami untuk membangun hubungan positif dengan negara-negara seperti Tiongkok dan Rusia,” kata Erdogan kepada Newsweek.
KEYWORD :Israel Palestina Kejahatan Perang Erdogan Biden