Tambang Freeport
Jakarta - Mulai hari ini (9/5), Serikat Pekerja di Freeport Indonesia, akan menggelar aksi mogok kerja hingga 30 Mei 2017. Namun, sebanyak 15 Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (PUK SP-KEP) SPSI setempat menolak tegas labelisasi yang seolah-olah memposisikan mereka sebagai organisasi yang selalu mengganggu situasi kamtibmas di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Ketua PUK SP-KEP SPSI PT Kuala Pelabuhan Indonesia, Philipus Badii di Timika mengatakan jajarannya siap menjalankan arahan kepolisian agar menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi mogok kerja berlangsung mulai hari Selasa 9 Mei hingga 30 Mei 2017."Kami tidak mau SPSI dilabelisasi sebagai organisasi yang mengganggu kamtibmas di Mimika. Kami akan selalu bekerja sama dengan pihak keamanan untuk menciptakan situasi yang aman di Mimika. Walaupun ada ribuan karyawan yang kini berada di Timika, namun kami akan meminimalisasi potensi-potensi yang dapat mengganggu situasi kamtibmas," ujar Philipus dilansir Antara. Ia mengatakan, PUK SP-KEP SPSI PT KPI maupun 14 PUK SP-KEP SPSI PT Freeport dan perusahaan privatisasi serta kontraktor lainnya, tidak akan melakukan aksi-aksi seperti demonstrasi, penyampaian orasi dan lain-lain di tempat-tempat umum di Kota Timika selama aksi mogok berlangsung.Freeport Mogok Kerja SPSI