Selasa, 17/09/2024 02:06 WIB

BRIN Prediksi 115 Pulau di Indonesia Tenggelam pada 2100

BRIN memperkirakan pada 2100 mendatang Indonesia akan kehilangan 115 pulau-pulau berukuran sedang yang berada di Provinsi Sumatera Utara sampai ke Papua Barat.

Ilustrasi abrasi akibat kenaikan permukaan air laut (Foto: Arctic)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi Indonesia akan kehilangan lebih banyak luas daratan dalam puluhan tahun mendatang, imbas perubahan iklim yang memicu kenaikan permukaan air laut.

Profesor Riset Bidang Meteorologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan menjelaskan, pada 2010 muka air laut telah meningkat sebanyak 0,4 meter dan hal ini berdampak pada hilangnya daratan seluas 7.408 km2.

Diperkirakan pada tahun 2050 muka air laut akan meningkat sebanyak 0.56 meter yang akan menyebabkan hilangnya luas daratan Indonesia sekitar 30.120 km2 atau hampir seukuran Jawa Tengah (Jateng).

"Dampak perubahan iklim tidak terbatas pada keberlangsungan sumber daya air semata, melainkan pada penentuan kalender tanam, hilangnya pulau-pulau kecil, banjir dan lain sebagainya," kata Eddy dalam siaran pers BRIN pada Senin (22/7).

Selain itu, Eddy menambahkan, diperkirakan pada 2100 mendatang Indonesia akan kehilangan 115 pulau-pulau berukuran sedang yang berada di Provinsi Sumatera Utara sampai ke Papua Barat.

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama Pengelolaan DAS, Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, Irfan Budi Pramono mengatakan solusi berbasis alam (nature-based solutions) mempunyai potensi yang besar untuk mengatasi masalah sumber daya air seiring dengan perubahan iklim, yakni dengan mengubah paradigma pengaturan air dari `mengalirkan` menjadi `meresapkan.

"NBS ini bukan satu-satunya cara untuk mengatasi masalah sumber daya air, namun akan melengkapi solusi-solusi lainnya seperti melengkapi dan mengoptimalkan fungsi grey infrastruktur," ujar Irfan.

Irfan menambahkan, penerapan NBS dalam pengelolaan sumber daya air seiring dengan perubahan iklim perlu melibatkan banyak pihak baik pemerintah maupun masyarakat.

Secara umum perubahan iklim berpengaruh terhadap sumber daya air baik langsung atau tidak langsung antara lain meningkatnya intensitas curah hujan pada musim basah, meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir, berkurangnya curah hujan dan debit sungai pada musim kemarau serta bertambah panjangnya periode musim kering.

Juga, meningkatnya temperatur yang diikuti gelombang panas, perubahan ekosistem dan layanan ekosistem, meningkatnya intensitas dan frekuensi badai, serta meningkatnya tinggi gelombang, abrasi pantai, dan meluasnya kawasan yang terpengaruh intrusi air laut.

KEYWORD :

Perubahan Iklim BRIN Badan Riset dan Inovasi Nasional Pulau Tenggelam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :