Sabtu, 23/11/2024 07:23 WIB

Pakar Imbau Pemerintah Benahi Tata Kelola Kecerdasan Buatan

Untuk mengatasi berbagai masalah AI, maka diperlukan regulasi yang kuat, khususnya terkait privasi dan kekayaan intelektual.

Konferensi pers AIBP 2024 membahas tata kelola kecerdasan buatan (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Tata kelola kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu topik bahasan dalam Asean Innovation Business Platform (AIBP) 2024, yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (15/7). Pakar mengimbau pemerintah membenahi tata kelola AI yang kini banyak digunakan oleh masyarakat.

Untuk mengatasi berbagai masalah AI, maka diperlukan regulasi yang kuat, khususnya terkait privasi dan kekayaan intelektual. Tata kelola AI yang efektif melibatkan kolaborasi antara pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan masyarakat untuk memastikan penggunaan AI yang etis dan praktis.

Menurut survei Inovasi AIBP 2024, 82 persen responden asal Indonesia memandang masalah privasi dan keamanan sebagai hambatan utama dalam penerapan AI. Mengatasi tantangan-tantangan ini sangat penting untuk mempercepat inovasi AI di Indonesia.

Kegiatan yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ini bertujuan menyatukan para pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan anggota komunitas untuk mendorong inovasi, kerja tim, dan kemitraan.

Meski AI menawarkan banyak manfaat, namun kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaannya masih tetap tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan regulasi yang kuat, khususnya terkait privasi dan kekayaan intelektual.

CFA dan CEO Industry Platform Singapore, Irza Fauzan Suprapto, mengatakan data dan AI adalah landasan transformasi digital di Indonesia, memberdayakan dunia usaha dan lembaga pemerintah untuk mengoptimalkan sisi operasional perusahaan, meningkatkan pengambilan keputusan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Memanfaatkan analisa yang didukung AI, lanjut Irza, mendorong efisiensi dan inovasi di berbagai sektor seperti keuangan, manufaktur, dan layanan publik, sehingga mendorong Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terkemuka.

"Pengelolaan risiko digital juga sama pentingnya, di mana penerapan langkah-langkah keamanan siber yang kuat, memperbarui sistem secara berkala, dan melakukan penilaian risiko yang komprehensif merupakan strategi yang tidak dapat dikesampingkan untuk untuk Indonesia," kata dia pada Kamis (25/7) di Jakarta.

Hal senada juga disampaikan Ignatius Sigit Pratopo, Senior VP Integrated Enterprise Data & Command Center Pertamina. Dia menyebut ketika dunia sedang dihadapi oleh ketidakpastian global yang belum pernah terjadi sebelumnya, pabrik-pabrik digital muncul sebagai solusi penting bagi bisnis yang ingin tetap berdaya saing dan tangguh.

"Pemanfaatan teknologi canggih seperti IoT, AI, big data, dan otomatisasi, pabrik-pabrik digital menjadi perwakilan masa depan industri energi, mendorong performa efisiensi, fleksibilitas, dan keberlanjutan yang tak tertandingi lintas waktu," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Komunikasi dan Informatika KADIN, Firlie Ganinduto, mengatakan, guna mengelola risiko digital secara efektif, organisasi harus menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang komprehensif, memperbarui sistem mereka secara berkala, dan melakukan penilaian risiko secara menyeluruh.

Menurut dia, berbagai langkah penting seperti pelatihan karyawan untuk mengenali ancaman, penerapan kebijakan perlindungan data, dan pengoptimalan teknologi canggih seperti AI guna mendeteksi ancaman perlu dilakukan secara terpadu.

"Kolaborasi berkelanjutan dengan pakar industri dan kepatuhan terhadap praktik terbaik dalam pengelolaan insiden juga merupakan hal penting. Selain itu, otomatisasi merevolusi budaya kerja di Indonesia, meningkatkan produktivitas, mengurangi tenaga kerja manual, dan mendorong keunggulan operasional di berbagai sektor seperti manufaktur, keuangan, dan jasa, sehingga mendukung tujuan transformasi digital negara ini," kata Firlie.

KEYWORD :

Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence Tata Kelola AI AIBP 2024




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :