Sekjen BPP HIPMI, Anggawira (Kiri) berbincang soal UMKM. (Foto: Jurnas/Ira).
Jakarta, Jurnas.com- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peran sangat penting dalam perekonomian. Meski demikian posisi UMKM di Indonesia belum pada titik ideal. Dibutuhkan beberapa prasyarat khusus agar UMKM dapat berbicara banyak dan berdaya saing global, agar UMKM mampu bersaing di pasar global dengan kualitas produk dan layanan yang tinggi.
Karena itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Anggawira mendorong agar pemerintah ke depan bisa lebih memaksimalkan peran UMKM demi perekonomian Indonesia. Ia berharap adanya gebrakan dari pemerintah, khususnya Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) yang menaungi geliat pelaku usaha UMKM.
"Kita ingin di pemerintahan ke depan sektor UMKM yang berada di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, kementerian yang punya pilar penting di ekonomi memang lebih agresif," kata Anggawira dalam sesi bincang media di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
"Kalau ada pejabat setingkat Menteri bilang terlalu banyak aturan birokrasi yang membuat UMKM sulit berkembang, mending dia ngga usah jadi Menteri saja. Kan dia ditunjuk jadi menteri untuk mengurai persoalan itu. Harus ada yang mampu memberikan langkah agar ada suatu akselerasi. Jangan sampai usaha mikro kecil dan menengah ini hanya sebagai simbol," lanjutnya.
Anggawira menambahkan, yang juga perlu dibenahi yakni peningkatan kualitas UMKM demi menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045. Demi menunjang cita-cita tersebut, ia mengusulkan agar Kemenkop UKM berganti nama menjadi suatu instansi yang lebih terarah untuk mendongkrak para pelaku UMKM.
Jokowi: Inflasi Terkendali di Kisaran 2-3 Persen
"Nama Kementerian ini lebih baiknya ada perubahan nama, mungkin jadi Kementerian Peningkatan Kelas Menengah, whatever lah. Kalau sekarang targeting-nya kurang jelas apa, apakah hanya menambah dari sisi kuantitas, tapi dari sisi kualitas enggak bergerak," usulnya.
"Kalau bicara jujur, dalam pilar ekonomi ini kan kita masih ditopang oleh pelaku kecil dan mikro. Padahal kalau mau naik ke negara industri harus banyaknya pelaku usaha menengah. Banyak yang bukan hanya mikro, tapi juga Informal. Ini tantangan," tambah Angawira.
Menurutnya, dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi saat ini, masih menurut Dr. Anggawira, profesi enterpreuner ruangnya sudah semakin terbuka luas, dan sangat banyak. Dengan kata lain, profesi enterpreuner sudah sangat terhormat atau sudah hampir majority.
"Yang terpenting bukan hanya minatnya, tapi mampu menciptakan ekosistemnya. Jangan sampai pengusaha kita stunting. Demikian pesan bapak (Wapres) Makruf Amin. Meski sebenarnya kita kaya akan SDA yang bisa dijadikan keunggulan komparatif dibanding bangsa lain," tandas Anggawira.
KEYWORD :UMKM Sekjen BPP Hipmi Anggawira Ekonomi