Minggu, 08/09/2024 02:24 WIB

Kembangkan Usaha Tani Kakao, Kementan Kawal Bantuan Start-Up Package

Kembangkan Usaha Tani Kakao, Kementan Kawal Bantuan Start-Up Package

BPPSDMP Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Penyusunan Instrumen Pendampingan/Pengawalan Start-Up Package Phase I, Rancangan Usaha Kakao serta Diseminasi Cocoa Village Center (CVC) Program READSI (Foto: Kementan)

Surabaya, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), menggelar Penyusunan Instrumen Pendampingan/Pengawalan Start-Up Package Phase I, Rancangan Usaha Kakao serta Diseminasi Cocoa Village Center (CVC) Program READSI.

Kegitan tersebut digelar guna menindaklanjuti sekaligus melakukan pendampingan dan pengawalan implementasi bantuan yang telah diberikan dan Rancangan Usaha Kakao serta Diseminasi Cocoa Village Center (CVC) Program READSI 2024 yang dilengkapi dengan instrumen pendukung.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa Kementan akan terus mendorong petani kakao dalam mengembangkan usaha taninya.

"Upaya meningkatkan pengetahuan petani baik dari kemampuan teknis budidaya kakao dan manajemen bisnis terus dilakukan, agar mampu dan berdaya dalam peningkatan produksi yang berkualitas," kata Amran.

Hal senada disampaikan Plt. Kepala BPPSDMP, Kementan, Dedi Nursyamsi. Ia mengatakan, salah satu cara yang dapat dilakukan agar komoditas kakao dapat berdaya ialah dengan meningkatkan kualitas manajemen hulu hingga hilir dan nilai tambah.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin mengatakan, pihaknya pada tahun 2023 melalui program READSI telah menyalurkan bantuan Start-Up Package kepada 41 orang petani kakao yang telah dilatih sebelumnya di PT MARS Academy, dengan pola bantuan yang mensyaratkan kontribusi dari petani sebesar 30 % dan 70 % dari Program READSI untuk pengembangan usaha taninya.

"Menindaklanjuti program tersebut, maka perlu dilakukan pendampingan dan pengawalan implementasi bantuan yang telah diberikan dan Rancangan Usaha Kakao serta Diseminasi Cocoa Village Center (CVC) Program READSI 2024 yang dilengkapi dengan instrumen pendukung," kata Amin saat membuka kegiatan Penyusunan Instrumen Pendampingan/Pengawalan Start-Up Package Phase I, yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/7).

Lebih lanjut, ia mengatakan, pengembangan sumberdaya manusia melalui pelatihan diarahkan pada peningkatan keterampilan peserta pelatihan yang merupakan salah satu kunci utama dalam kesuksesan program dan kebijakan di bidang pertanian.

"Peningkatan keterampilan pelaku usaha pertanian akan mengarah pada pemanfaatan sumberdaya pertanian yang efektif dan efisien sehingga bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pelaku usaha di bidang pertanian," kata Amin.

Namun demikian, terdapat beberapa tantangan yang selalu mengiringi dalam pelaksanaan pengembangan pelatihan baik eksternal maupun internal.
Untuk itu, evaluasi peningkatan keterampilan peserta pelatihan perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan nilai program pelatihan.

"Evaluasi peserta pelatihan dapat mengukur efektivitas pelatihan dan sejauh mana peserta berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan dari pelatihan.
Meskipun program READSI ini akan berakhir di bulan September 2024, namun harapannya petani di lokasi program READSI mendapatkan dampak yang baik dan menjadi petani yang berhasil," kata Amin.

Amin menilai, petani yang berhasil adalah mereka yang mampu meretas berbagai keterbatasan dan mengkonversinya menjadi materi sebagai imbal balik upayanya untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya.

"Keadaan ini mensyaratkan petani yang berhasil maka mereka harus seorang yang selalu belajar, inovatif, dan adaptif," kata Amin.

Manager Program READSI Andi Amal Hayat Makmur menjelaskan, output yang dihasilkan pada kegiatan ini berupa Instrument Pendampingan dan Pengawalan, Strategi dan Dukungan Pengembangan Kakao dan Rantai Nilai, Proses Pemberdayaan Cocoa Doctor serta Rencana Tindak Lanjut Cocoa Doctor.

"Hasil Penyusunan Instrumen Pendampingan, Pengawalan, Rancangan Usaha Kakao dan Diseminasi CVC Program READSI 2024 ini diharapkan nantinya menjadi dokumen yang digunakan saat pendampingan dan memberdayakan petani kakao di wilayah READSI dalam mengembangan bisnis dan rantai nilai kakao untuk membangun terciptanya agropreneur serta CVC," kata Andi.

Sebagai informasi, Penyusunan Instrumen Pendampingan/Pengawalan Start-Up Package Phase I, Rancangan Usaha Kakao serta Diseminasi Cocoa Village Center (CVC) Program READSI ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 24 - 26 Juli 2024 di Swissbell Hotel, Surabaya, Jawa Timur.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, juga dibahas terkait Penyusunan Dokumen Most Significant Change (MSC), dan Sosialisasi Pedoman Evaluasi Peserta Pelatihan serta Aplikasi SIMLATAN.

Peserta yang hadir berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang yang terdiri dari Pejabat/Kabid Perkebunan Provinsi, Pejabat/Kabid Perkebunan Kabupaten, PT. Mars, Cocoa Doctor, Perwakilan Petani, dan tim pelaksana NPMO, PPSU, dan DPMO Program READSI.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Usaha Tani Kakao Start-Up Package




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :