BPPSDM Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Sosialisasi Pedoman Evaluasi Peserta Pelatihan serta SIMLATAN program READSI (Foto: Kementan)
Surabaya, Jurnas.com - Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Sosialisasi Pedoman Evaluasi Peserta Pelatihan serta Aplikasi Sistem Informasi Management Pelatihan Pertanian (SIMLATAN) program READSI.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menyampaikan bahwa sumber daya manusia (SDM) menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian. Karenanya, kata Mentan Amran, sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.
“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni. Di antaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil,” kata Mentan Amran.
Sementara itu, plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan pelatihan penting dalam upaya pengembangan sumber daya manusia pertanian.
"Untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, dibutuhkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha. Syarat utamanya memiliki pengetahuan, jejaring, jiwa wirausaha, salah satunya didapat melalui pelatihan,” sebut Dedi.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin mengatakan, pengembangan SDM melalui pelatihan diarahkan pada peningkatan keterampilan peserta yang merupakan salah satu kunci utama dalam kesuksesan program dan kebijakan di bidang pertanian.
"Peningkatan keterampilan pelaku usaha pertanian akan mengarah pada pemanfaatan sumber daya pertanian yang efektif dan efisien sehingga bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pelaku usaha di bidang pertanian," kata Muhammad Amin saat membuka kegiatan Sosialisasi Pedoman Evaluasi Peserta Pelatihan serta Aplikasi SIMLATAN di salah satu hotel di Surabaya pada Kamis (25/7).
Namun demikian, tambah Muhammad Amin, terdapat beberapa tantangan yang selalu mengiringi dalam pelaksanaan pengembangan pelatihan baik eksternal maupun internal.
"Untuk itu, evaluasi peningkatan keterampilan peserta pelatihan perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan nilai program pelatihan. Evaluasi peserta pelatihan dapat mengukur efektivitas pelatihan dan sejauh mana peserta berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan dari pelatihan," katanya.
Ketua Kelompok Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan, Andi Amal Hayat Makmur mengatakan penyusunan pedoman evaluasi penyelenggaraan pelatihan ini sebagai upaya untuk mendorong hal teknis pelaksanaan pelatihan dan bertujuan agar panduan penyelenggaraan pelatihan memiliki keseragaman.
“Pedoman ini sebagai turunan dari Permentan No. 37 tahun 2014 tentang penyelenggaraan pelatihan. Dan nantinya akan diintegrasikan dalam aplikasi Sistem Pelatihan Pertanian (SIMLATAN) yang dilengkapi dari mulai registrasi pendaftaran pelatihan, Learning Management System (LMS) serta Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK)," ujar Andi Amal.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut diikuti oleh 55 (lima puluh lima) orang peserta yang terdiri dari Ketua kelompok/Ketua Tim Kerja yang menangani Penyelenggaraan dari 10 UPT Pelatihan, Ketua kelompok/Ketua Tim Kerja yang menangani Evaluasi dari 10 UPT Pelatihan, Widyaiswara, Petugas admin SIMLATAN, Perwakilan Kepala Balai Diklat Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta Perwakilan P4S yang menangani magang.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 24- 26 Juli 2024 di Swissbell Hotel, Surabaya, Jawa Timur.
KEYWORD :Kementerian Pertanian BPPSDMP Kementan Pelatihan Pertanian SIMLATAN