Pengamat Komunikasi Politik Frans Immanuel Saragih. Foto: jurnas
JAKARTA, Jurnas.com - Perhelatan Pemilu Indonesia baik pemilihan legislative (pileg) maupun pemilihan presiden (pilpres) telah usai. Presiden dan wakil presiden terpilih beserta anggota legislatif terpilih sudah diketahui bersama.
Banyaknya cerita dibalik proses tersebut pun masih menjadi perbincangan hingga saat ini, bisa dilihat dari banyaknya gugatan yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan lain-lain.
“Tetapi semua keputusan harus kita terima bersama karena sudah menjadi ketetapan yang sah dan memiliki kekuatan hukum tetap,” kata Pengamat Komunikasi Politik Frans Immanuel Saragih kepada jurnas.com di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Frans mengatakan, di sela hiruk pikuknya pembicaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan diadakan pada bulan November 2024, banyak hal hal yang perlu menjadi perhatian bersama.
“Indonesia harus berbenah, agar demokrasi dan penegakan hukum yang dicita citakan saat Reformasi 1998 dapat terwujud secara benar,” tuturnya.
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
Menurutnya, maraknya politik uang khususnya pada saat pileg, sudah merupakan rahasia umum yang diketahui bersama, tetapi tidak pernah bisa diberantas. Hingga akhirnya pemilik modalah yang menang.
“Pilkada yang tinggal beberapa bulan lagi kiranya dapat menjadi harapan baru akan tegaknya demokrasi yang kita inginkan. Tetapi apakah mungkin? ungkap Frans.
Dicuekkin saat Sesi Wawancara, Kjersti Flaa Sebut Blake Lively Miliki Energi Gadis Jahat
Ia menegaskan, sudah saatnya para partai politik mulai mencari calon pemimpin yang benar benar dari rakyat jelata tetapi memiliki kemampuan merangkul masyarakat dan memiliki pengetahuan yang cukup.
Partai politik jangan hanya pada saat kampanye selalu mengatakan partainya milik rakyat tetapi anggota legislatif dan kepala daerahnya berasal dari pemilik modal.
“Sangat sulit memang melihat kondisi nyata saat ini, tetapi kita tidak boleh putus asa. Rakyat harus mengawasi ini, agar cita cita bangsa ini dapat tercapai dan kesejahteraan rakyat tercipta,” kata Frans.
“Siapa calonnya? Tanya kepada rakyat karena setiap partai politik memiliki organ hingga sampai ke tingkat kelurahan. Semua dikembalikan kepada rakyat. Biarkan rakyat berdaulat penuh sesuai amanat UUD 1945,” tutup Frans.
KEYWORD :Amanat reformasi Pilih Pemimpin Rakyat Jelata