Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Times Jogja)
Jakarta, Jurnas.com - Bank Indonesia menyebutkan, transaksi digital ke depannya akan meningkat signifikan. Bahkan, hingga saat ini transaksi digital meningkat 14 kali lipat.
"Transaksi digital akan tumbuh eksponensial, mencapai 14 kali lipat. Kemarin, Pak Presiden sudah menyampaikan bahwa transaksi pembayaran pada lima tahun ke depan akan meningkat menjadi Rp 12.800 triliun," ungkap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Jumat (2/8/2024).
Dalam data yang disampaikannya, transfer dana ritel sejak 2022 dimulai dari angka Rp 0,67 miliar transaksi, terus meningkat hingga 2024, dan diprediksi pada 2030 akan mencapai Rp 10,05 miliar transaksi.
KPK Akan Dalami Kewenangan Erick Thohir Terkait Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP
"Ekonomi kita akan naik menjadi Rp 4.800 triliun, dengan transaksi digital meningkat dari Rp 0,647 miliar menjadi Rp 10,05 miliar," paparnya.
Peningkatan ini menjadi dasar peluncuran blueprint sistem pembayaran Indonesia (BSPI) periode 2025-2030. BSPI merupakan inisiatif strategis Bank Indonesia untuk mengatur dan mengembangkan infrastruktur pembayaran di Indonesia.
Tujuan utama sistem ini, yakni menciptakan mekanisme pembayaran yang aman, efisien, dan terintegrasi, yang diharapkan dapat mendukung stabilitas dan efisiensi sektor keuangan nasional.
Sistem ini mencakup berbagai komponen penting, termasuk QR Code Indonesia Standard (QRIS) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Selain itu, pengembangan infrastruktur digital lainnya juga menjadi bagian dari rencana ini.
Hansi Flick Tertarik Datangkan Jadon Sancho
BSPI tidak hanya berfokus pada peningkatan infrastruktur, tetapi juga mendorong inovasi dalam teknologi finansial (fintech) untuk mempercepat transformasi digital di sektor keuangan.
KEYWORD :Bank Indonesia Transaksi Digital Perry Warjiyo