Kamis, 19/09/2024 20:03 WIB

Meski Sebagian Wilayah Rusuh, Kedubes Inggris Yakinkan Warga Indonesia Tetap Disambut Hangat

Meski Sebagian Wilayah Rusuh, Kedubes Inggris Yakinkan Warga Indonesia Tetap Disambut Hangat

Matthew Downing Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste. Foto: Kedutaan Besar Inggris

JAKARTA - Kerusuhan anti-imigran sudah berlangsung selama seminggu di Inggris. Hal itu mendorong semakin banyak negara untuk memperingatkan warga negara mereka tentang bahaya bepergian di Inggris.

Menanggapi hal itu, Wakil Duta Besar Inggris Matthew Downing mengutuk kekerasan da kekacauan yang terjadi di negaranya. "Terkait kekerasan dan kekacauan yang terjadi di sejumlah kecil lokasi di Inggris, atas nama Pemerintah Inggris, saya ingin secara terbuka mengutuk premanisme dan hooliganisme yang tidak masuk akal ini, yang dilakukan oleh sebagian kecil kelompok," katanya di Jakarta, Selasa 6 Agustus 2024.

Selain itu, Downing berupaya meyakinkan masyarakat Indonesia untuk tidak takut berkunjung ke Inggris. "Saya juga ingin meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa orang-orang yang berkunjung ke Inggris tetap disambut dengan hangat."

Downing menyebut bahwa Inggris adalah negara yang toleran, terbuka, dan multikultural. "Apa yang Anda saksikan tidak mewakili nilai-nilai Inggris. Pemerintah Inggris dengan jelas menegaskan bahwa kami, sebagai negara, tidak akan menoleransi serangan terhadap masjid, komunitas Muslim, atau siapa pun karena agama atau warna kulit mereka."

Pemerintah Inggris berjanji bahwa para penjahat yang melakukan tindakan ini, dan mereka yang menghasut dengan kebencian dan disinformasi online, akan mendapat hukuman penuh.

"Seiring kita memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kita tahun ini, persahabatan Inggris dengan Indonesia akan semakin berkembang. Saya percaya kita dapat memperkuat dan mengembangkan hubungan politik, budaya, pendidikan, perdagangan, dan investasi antara kedua negara”.

Kerusuhan di sejumlah kota telah meletus menyusul pembunuhan tiga gadis di sebuah acara bertema Taylor Swift di Southport, sebuah kota tepi laut di Inggris utara. Pemicunya adalah pesan palsu di media sosial secara keliru mengidentifikasi tersangka pembunuh sebagai seorang migran Islamis.

Kerusuhan tersebut telah mendorong India, Australia, Nigeria, dan negara-negara lain untuk memperingatkan warga negara mereka agar tetap waspada.

KEYWORD :

Rusuh Inggris Isu SARA Muslim Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :