Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Adian Napitupulu di mobil komando depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (19/3). (Foto: Dok. Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Wasekjen DPP PDI Perjuangan, Adian Napitupulu menyoroti aksi kekerasan terhadap Hussein Abri Dongoran, Jurnalis Tempo. Mirisnya, kekerasan yang terjadi pada Jurnalis Bocor Alus Tempo itu tepat di Jalan Pattimura, belakang Mabes Polri.
“Kalau di lihat dari lokasinya, maka sepertinya peristiwa itu tidak bisa dianggap sebagai kekerasan biasa melainkan di dalamnya mungkin saja ada pesan dari si pelaku yang ingin menyampaikan bahwa tidak ada tempat aman di Indonesia,” terangnya dalam keterangan resmi kepada wartawan, Kamis (8/8).
Dalam catatan AJI sepanjang Januari hingga Agustus 2024 tindak kekerasan fisik maupun verbal terhadap Jurnalis sudah terjadi tidak kurang dari 40 kali.
Adian menegaskan, kekerasan terhadap Jurnalis tidak bisa di pandang semata sebagai ancaman terhadap orang, melainkan ancaman terhadap kebebasan berbicara. Di dalamnya juga terdapat ancaman terhadap hak rakyat untuk mendapatkan Informasi.
“Keduanya merupakan ancaman terhadap kebebasan atau lebih luas dan lebih tepat jika dikategorikan sebagai ancaman terhadap Demokrasi,” terang Aktivis 98 ini.
DPR Dukung Penuh Target Indonesia Bebas TBC 2029
Lebih jauh, Adian berharap, pihak kepolisian segera bertindak untuk menangkap pelaku kekerasan terhadap Jurnalis Bocor Alus sesegera mungkin, serta memastikan apa motif dan tujuan kekerasan tersebut termasuk aktor intelektual jika kekerasan tersebut merupakan order yang diberikan aktor intelektual pada para pelaku.
“Mengungkapkan motif, tujuan dan aktor intelektual yang mungkin saja ada di balik peristiwa tersebut menjadi sangat penting agar rakyat bisa melihat apakah peristiwa tersebut berdiri sendiri atau merupakan rangkaian perbuatan yang sistemik dan terorganisir untuk menyandera hak atas kebebasan,” tandasnya.
Untuk diketahui, mobil milik Jurnalis Tempo, Hussein Abri Dongoran, dirusak orang tak dikenal pada Senin malam (5/8) ketika tengah melintas di jalan putar-balik di Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Hussein ketika itu hendak kembali menuju ke rumah setelah bertemu narasumber di pusat perbelanjaan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Hussein mengatakan ketika hendak memutar mobil ke arah jalan layang Jalan Antasari, ia mendengar bunyi keras di belakang mobilnya. Ia menduga seseorang menabrak bagian belakang mobilnya. Tetapi, dari spion tengah, ia tak melihat ada mobil lain yang berada di belakangnya.
"Hanya ada dua orang berboncengan sepeda motor yang melaju ke arah Senayan," ujar Hussein
KEYWORD :
Warta DPR Wasekjen PDIP Adian Napitupulu Jurnalis Tempo kekerasan