Sabtu, 23/11/2024 06:52 WIB

Genjot Kesejahteraan Petani, Ini Strategi Kementan

Peningkatan nilai tambah produk pertanian itu penting, guna meningkatkan daya saing serta kesejahteraan bagi masyarakat termasuk petani

BPPSDM Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian Program READSI di BBPP Batangkaluku (Foto: Kementan)

Batangkaluku, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kapasitas SDM pertanian termasuk dalam meningkatkan kesejahteraan para petani melalui berbagai strategi dan program strategis.

Di antaranya dengan membekali 244 petani dari 13 kabupaten wilayah program RURAL Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative atau READSI melalui pelatihan pengolahan hasil pertanian selama 7 hari sejak tanggal 1-7 Agustus 2024.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani.

"Kami [Kementan] berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia," kata Amran dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI di Jakarta, Kamis (20/6/2024) lalu.

Hal senada disampaikan Plt. Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi. Dalam berbagai kesempatan, ia menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah produk pertanian, guna meningkatkan daya saing serta kesejahteraan bagi masyarakat termasuk petani.

“Pengertian nilai tambah di sini adalah suatu komoditas yang bertambah nilainya karena melalui proses pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi,” kata Dedi.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin, mengatakan bahwa pengembangan pengolahan hasil pertanian, khusnya terkait pelaksanaan pelatihan pengolahan hasil pertanian bagi petani program READSI ini, dilaksanakan melalui kegiatan pendampingan pasca pelatihan.

Hal itu, kata Amin, dilakukan untuk memastikan implementasi oleh peserta pelatihan dan tercapainya tujuan utama dalam menghasilkan usaha agribisnis dan hilirisasi produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah produk.

"Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi teknis petani dalam pengolahan hasil pertanian (value added) sebagai upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani di wilayah program READSI," kata Andi.

Ketua Kelompok Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan BPPSDMP selaku Manajer READSI, Andi Amal Hayat Makmur menambahkan, pelaksanaan pelatihan pengolahan hasil pertanian bagi petani program READSI telah menerapkan format evaluasi peserta pelatihan yang mengukur peningkatan keterampilan peserta pelatihan.

"Jadi bukan hanya sikap atau perilaku dan kognitif peserta yang dinilai, tapi juga diarahkan untuk penilaian psikomotorik peserta melalui pedoman evaluasi peserta pelatihan yang telah disusun oleh Pusat Pelatihan Pertanian," kata Amal.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku sebagai salah satu UPT yang menyelenggarakan pelatihan pengolahan hasil pertanian turut membekali 54 orang petani program READSI yang berasal dari 3 kabupaten seperti Kabupaten Luwu, Luwu Timur, dan Luwu Utara.

Kepala BBPP Batangkaluku, Jamaluddin Al-Afgani mengatakan tujuan utama program READSI adalah membantu petani dalam meningkatkan kesejahteraannya.

"Ketercapaian program READSI dapat dilihat sejauh mana penerima manfaat program ini (petani) bisa benar-benar ikut berkontribusi dalam tujuan READSI," kata Jamaluddin saat menutup pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian Program READSI di BBPP Batangkaluku, Rabu (7/8).

Sebagai informasi, selain di BBPP Batangkaluku, pelatihan ini juga digelar di 12 kabupaten wilayah Program READSI lainnya seperti di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan UPTD Pelatihan Pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian BPPSDMP Kementan Kesejahteraan Petani Pengolahan Hasil Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :