Rabu, 11/09/2024 00:20 WIB

Road to Anggota KONI, Perlasi Kembali Gelar Kejurnas Layangan Aduan 2024

Indonesia jadi barometer layangan aduan dunia.

Salah seorang peserta Kejurnas Layangan Aduan sedang menerbangkan layangannya di Lapangan Perlasi, Rorotan, Jakarta Utara, Jumat (9/8/2024). Foto: jurnas

JAKARTA, Jurnas.com -<span;> Pesatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia (Perlasi) kembali menggelar kejuaraan tingkat nasional (Kejurnas) Layangan Aduan di Lapangan Rorotan, Jakarta Utara, Jumat-Minggu (9-11/8/2024).

Sebelumnya, pada Kejurnas Lauangan Aduan tahun 2022 memperebutkan Piala Gubernur DKI dan Kejurnas tahun 2023 memperebutkan Piala Menpora.

Turnamen ini selain dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 dan melestarikan budaya bangsa sekaligus menyalurkan minat masyarakat dalam olahraga Layangan Aduan. Kegiatan ini juga sebagai upaya Perlasi untuk  memasukkan olahraga Layangan Aduan menjadi cabang olahraga yang diakui oleh KONI.

“Indonesia telah menjadi barometer kejuaraan Layangan Aduan dunia. Perancis, Brazil, Amerika Serikat, dan berbagai negara lainnya banyak mengimpor gelasan dari Indonesia," kata Ketua Umum Perlasi Essa Muhamad.

Essa mengatakan, seperti penyelenggaraan Kejurnas tahun 2023, pserta Kejurnas tahun ini pun diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.

"Tren pesertanya terus meningkat. Tahun ini diikuti oleh 384 peserta dari 23 provinsi," kata Essa.

Tahun lalu kejuaraan nasional ini diikuti 256. Sedanhkan pesertanya berasal dari berbagai kota di Indonesia, mulai dari Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten yaitu Tangerang  dan Tangerang Selatan, Jawa Barat yaitu Cikarang , Purwakarta Depok, Bogor, Bandung. Jawa Tengah diwakili dari Pekalongan dan  Temanggung,  Jawa Timur dari Situbondo, dan Pasuruan.

Dari Luar Jawa ada dari Sulawesi Utara yaitu Kota Bitung, Kalimantan dari Banjarmasin dan Balikpapan. Sumatera dari Palembang Jambi, Aceh dan Lampung,  serta Bali dari Kota Singaraja.

Menurut Essa, di Perancis ada kejuaraan layangan aduan tingkat dunia. Bahkan ada juga kejuaraan di tingkat Asia Tenggara. Begitu juga di Amerika Serikat dan Brazil.

"Semuanya yang menjadi barometernya adalah Indonesia. Bahkan gelasan terbaik itu dari Indonesia," kata Essa.

Ia berharap ditahun 2028 olah raga layangan aduan ini sudah menjadi peserta pesta olah raga nasional (PON).

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pendidikan dan Penataran KONI Pusat Almad Hudri mengaku sangat antusias menjadikan olah raga layangan aduan menjadi salah satu cabang olah raga yang diakui oleh KONI dan dimainkan di PON, serta event-event internasional.

"Olah raga layangan aduan ini sangat unik. Saya semangat betul agar olah raga ini segera diakui KONI dan dimainkan di berbagai event olah raga  baik tingkat nasional maupun dunia," kata Almand.

Menurut Almand, potensi layangan aduan sangat banyak, tidak hanya sebagai sarana olah raga dan pelestari budaya. "Bahkan potensi bisnis dan pariwisatanya pun sangat tinggi," ujarnya.

Almand berharap, pengurus Perlasi segera melengkapi berbagai persyaratan agar layangan aduan bisa menjadi anggota KONI dan dimainkan di berbagai event olah raga.

KEYWORD :

Perlasi Layangan aduan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :