Koordinator Pengembangan Kurikulum, Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Yogi Anggraena (Foto: Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menerapkan pendekatan gamifikasi atau edugames, sebagai upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap perubahan iklim dan mitigasi bencana.
Mewakili Sekretaris Jenderal Kemdikbudristek, Yogi Anggraena selaku Koordinator Pengembangan Kurikulum, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengatakan, Indonesia merupakan wilayah yang cukup rawan bencana.
"Kalau kita tidak memitigasi maka dampak dari bencana ini akan semakin meningkat, maka paling penting melalui proses pendidikan, melalui proses belajar untuk selalu siap siaga terhadap bencana," kata Yogi dalam GENERAKSI Edugames Journey Exhibition di Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Selain itu, Yogi menekankan bahwa proses pembelajaran melalui pendekatan teknologi, dalam hal ini edugame bisa menjadi alternatif, sehingga gim bukan hanya dinilai sebagai suatu kegiatan yang sia-sia namun bisa menjadi upaya efektif sebagai media pembelajaran.
"Ini yang ingin kita ubah paradigmanya, bahwa game sangat bermanfaat dan bisa disingkronkan dengan pendidikan kita, karena anak-anak sudah sangat dekat dengan hal ini bahkan sudah terbiasa," ujar Yogi.
Karena itu, Kemdikbudristek berkolaborasi dengan PREDIKT, ChildFund Indonesia, Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Charles Darwin University Australia, Harkaway Primary School Australia, dan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia.
Tujuannya ialah untuk melakukan penelitian guna memahami bagaimana anak-anak dan remaja belajar tentang bencana dan perubahan iklim dengan mengembangkan materi pendidikan melalui pendekatan edugames.
Materi pendidikan ini kemudian dikembangkan menggunakan media digital dan nondigital dalam bentuk papan permainan, serta permainan digital yang telah dirancang agar mudah direplikasi di berbagai daerah.
Sementara itu, Research Team Leader sekaligus CEO of PREDIKT, Avinto Amri mengatakan, proyek ini mewakili langkah maju yang signifikan dalam pendidikan perubahan iklim, menekankan inklusivitas dan tindakan praktis.
"Kami bangga mempersembahkan alat yang tidak hanya mendidik tetapi juga memberdayakan anak-anak untuk menjadi agen perubahan," ujar Avinto.
Prototipe edugames dikembangkan melalui proses Co-Creation partisipasi dan telah diuji beberapa kali oleh anak-anak di Jakarta, Kupang, dan Australia. Input dari siswa sekolah berkebutuhan khusus juga dikumpulkan untuk menigkatkan inklusivitas gim.
KEYWORD :Kemdikbudristek Peurbahan Iklim Pendekatan Gim