Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah. (Foto: Humas MPR)
Jakarta, Jurnas.com – Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Istana Negara, Rabu (14/8/24). Tanda kehormatan ini masuk dalam kategori Bintang Mahaputera yang diberikan kepada anak bangsa yang dinilai secara luar biasa telah menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
‘’Saya berterima kasih kepada Pemerintah dan Dewan Gelar Tanda Jasa Kehormatan dan Tanda Kehormatan Negara yang menilai saya telah bersunguh-sungguh menjaga keutuhan Republik Indonesia. Ini penghormatan besar untuk saya. Karena itu, saya harus mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri, yang tanpa kepercayaan, dorongan, dan bimbingan beliau yang berharga, tak mungkin saya meraih capaian seperti ini,’’ ujar Ahmad Basarah di Jakarta, Kamis (15/8/24).
Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu mengaku bahagia dinilai sebagai salah seorang anak bangsa yang sangat serius menjaga keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ahmad Basarah mengaku selama lebih dari sepuluh tahun terakhir ini melaksanakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ke seluruh pelosok tanah air demi menjaga persatuan dan kesatuan negeri itulah yang diniatkan sebagai pengabdiannya kepada bangsa dan negara dengan nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara.
‘’Di banyak sekolah, perguruan tinggi, forum-forum aktivis dan organisasi kemasyarakatan di berbagai kota di tanah air, saya selalu mengampanyekan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa sambil saya tegaskan bahwa kebhinekaan bangsa adalah takdir Tuhan Yang Maha Esa. Sekali lagi, bintang maha putera yang saya terima ini saya anggap sebagai kepedulian negara dari apa yang saya dakwahkan selama ini,’’ tandas Ahmad Basarah.
Menjelang perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia tahun ini, hanya 10 tokoh nasional yang dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya, masing-masing Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Wakil Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Sri Woerjaningsih, dan Peneliti Ahli Utama BRIN Yohanes Purwanto.
Selain 10 tokoh nasional yang dianugerahi tanda jasa Bintang Mahaputera Nararya, ada 54 tokoh nasional lainnya yang diberikan tanda jasa oleh Presiden Joko Widodo dengan kategori dan kelas yang berbeda-beda, mulai dari Medali Kepeloporan, Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama, Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Budaya Parama Dharma. Semua tanda jasa itu diberikan dalam upacara penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia di Istana Negara berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103, 104, 105 106, 107, dan 108/TK/Tahun 2024 yang ditetapkan di Jakarta.
Dari 54 tokoh nasional yang memperoleh tanda jasa itu, satu-satunya yang dianugerahi Medali Kepeloporan adalah Surya Dharma Paloh, sementara Bintang Republik Indonesia Utama hanya diberikan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana.
Sesuai penjelasan Bab I Pasal 1 Ayat 9 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, penunjukan seseorang untuk dianugerahi sebuah tanda jasa dilakukan atas dasar pertimbangan dan penilaian yang dilakukan oleh dewan tertentu yang ditunjuk oleh presiden, lalu berdasarkan masukan dewan itulah presiden menenentukan orang-orang tertentu untuk dianugerahi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan oleh negara.
Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya yang diterima Ahmad Basarah tahun ini melengkapi penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama yang juga diterimanya dari Presiden Joko Widodo pada 2020. Penghargaan itu diberikan kepada Ahmad Basarah karena dinilai berjasa besar di suatu bidang atau peristiwa tertentu yang bermanfaat bagi keselamatan, kesejahteraan, dan kebesaran bangsa dan negara.
Di luar panitia yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo, sejumlah pihak memang menilai Ahmad Basarah layak dianugerahi bintang tanda jasa atas keseriusannya menyuarakan nilai-nilai Pancasila. Atas konsistensinya melakukan sosialisasi terus-menerus tentang Pancasila, Ahmad Basarah meraih penghargaan bergengsi sebagai "Positive News Maker 2023" pada acara Anugerah TIMES Indonesia pada Minggu, 17 Desember 2023 di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, Jawa Timur.
Penghargaan itu antara lain diberikan karena ia dikenal sebagai salah satu pimpinan MPR RI yang paling banyak menyampaikan press release atau paling sering dikutip media massa dengan konten Pancasila di dalamnya. Sebuah buku terbitan 2024 berjudul ‘’Media, Propaganda, Kolaborasi Politisi: Studi Kasus Publisitas Ahmad Basarah Bumikan Pancasila’’ mencatat pada 2022 saja, media memublikasikan 13 berita Ahmad Basarah yang semuanya bertemakan atau membahas Pancasila, sementara pada 2023 terdapat 18 berita tentang Pancasila dari berbagai media massa yang bersumber dari Ahmad Basarah.
KEYWORD :Kinerja MPR Ahmad Basarah Megawati Soekarnoputri Bintang Mahaputera Nararya