Rabu, 18/09/2024 21:57 WIB

Rencana Aksi AVN: Desa Indonesia Fokus ke Digitalisasi, Wisata, dan OVOP

ASEAN Village Network (AVN) yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menghasilkan beberapa rencana aksi di antaranya fokus desa pada digitalisasi, wisata, dan One Village One Product (OVOP)

Forum FGD dalam 2nd ASEAN Villages Network Meeting and Related Meetings Senior Official Meeting on Rural Development and Proverty Eradication (SOMRDPE) di Kota Batu (Foto: Humas Kemendes PDTT)

Batu, Jurnas.com - ASEAN Village Network (AVN) yang digelar Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menghasilkan beberapa rencana aksi di antaranya fokus desa pada digitalisasi, wisata, dan One Village One Product (OVOP). Gambaran besarnya dipaparkan desa-desa anggota AVN 2023, salah satunya Desa Namang Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah dalam bidang wisata.

Wisata di Desa Namang tidak hanya dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian desa setempat tapi juga memberikan edukasi pada setiap wisatawan yang datang. Tidak hanya dari domestik namun juga wisatawan internasional yang diperkenalkan beragam budaya, kuliner, hingga produk yang dihasilkan Desa Namang.

"Tambang timah juga kami buat wisata supaya mereka mengenal ini timah, madu, lada. Kami sediakan edukasinya di desa kami di Bangka Belitung. Dalam sehari wisatawan bisa dapat edukasi madu liarnya dengan rasa pahit maupun manis," papar Zaiwan, Kepala Desa Namang dalam forum FGD dalam 2nd ASEAN Villages Network Meeting and Related Meetings Senior Official Meeting on Rural Development and Proverty Eradication (SOMRDPE) di Kota Batu pada Jumat (30/8/2024).

"Mereka mendapat edukasi tentang lada putih dan lada hitam. Wisatawan bisa dapat edukasi mulai nanam sampai metiknya. Dalam waktu satu atau dua hari bisa langsung dapat edukasi wisatanya," kata Zaiwan.

Untuk memberikan edukasi lebih detail dan membuat wisata desa semakin dikenal, Desa Namang juga menyediakan homestay sebagai tempat menginap wisatawan. Dengan demikian maka tidak sebatas tahu, namun wisatawan juga paham dan mengenal lebih dalam terkait desa tersebut sehingga manfaatnya untuk banyak bidang termasuk perekonomian.

"Pengunjung dari luar negeri juga menginap di homestay kami. Mereka disajikan wisata kuliner, budaya, adat, dan lain-lainnya. Kami mengedukasi madu, bekas tambang, ladang, dan memperkenalkan banyak hal khas Indonesia," jelas Zaiwan.

Paparan juga dilakukan delegasi negara lain yaitu Laos dan Kamboja. Seluruh delegasi meyakini bahwa perkembangan setiap desa sangat dipengaruhi jejaring yang dilakukan serta kolaborasi berbagai pihak.

Selain Desa Namang, beberapa desa lain yang mempresentasikan rencana aksinya adalah Desa Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul, Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur, Desa Duda Timur Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem,

Kemudian, Desa Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya, Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Desa Muara Badak Ulu Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Desa Blendung Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

Selain FGD, para delegasi juga melaksanakan kunjungan ke Desa Pujon Kidul. Dalam kesempatan tersebut disajikan beragam pameran budaya dan kuliner Festival Warung Ublik Kuliner Tempo Doeloe.

KEYWORD :

Rencana Aksi ASEAN Village Network Kemendes PDTT Desa Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :