Rabu, 18/09/2024 22:01 WIB

Nadiem Ajak AS Kolaborasi Pembelajaran Bahasa Inggris

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengajak pemerintah Amerika Serikat (AS) berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di satuan pendidikan.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Dubes AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengajak pemerintah Amerika Serikat (AS) berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di satuan pendidikan.

Hal itu disampaikan Menteri Nadiem saat menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat, Kamala Shirin Lakhdhir, di kantor Kemdikbudristek pada awal pekan lalu.

Menteri Nadiem mengatakan bahwa kendala bahasa yang masih dialami oleh sebagian besar pelajar Indonesia adalah pekerjaan rumah yang dapat ditangani bersama-sama oleh pemerintah kedua negara.

"Bahasa adalah kunci utama bagi para pelajar Indonesia untuk dapat mengakses pendidikan berkualitas global. Kami mengundang dukungan Pemerintah Amerika Serikat untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah Indonesia," kata Nadiem dalam siaran pers pada Sabtu (31/8).

Kolaborasi kedua negara di bidang pengajaran bahasa Inggris sebetulnya telah diinisiasi melalui pengiriman relawan pengajar bahasa Inggris asal Amerika Serikat di bawah payung program Peace Corps (PC) dan Fulbright English Teaching Assistant (ETA).

Meskipun demikian, pelaksanaan program sempat terhenti selama masa pandemi, dan kini tengah mulai dirintis kembali. Pada tahun ini, terdapat delapan relawan PC dan 10 relawan ETA sedang menjalankan tugas, yakni mendampingi guru bahasa Inggris pada sejumlah sekolah di Indonesia.

Lebih lanjut, Nadiem turut menyebut bahwa sejumlah program mobilitas pelajar dalam durasi yang lebih singkat, seperti Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) yang dirintis oleh Kemdikbudristek sejak 2021, dapat menjadi kerangka penguatan kerja sama yang potensial dijajaki oleh kedua negara.

"Adanya minat yang besar di kalangan pelajar dan kesempatan bagi pemerintah dalam menyediakan pengalaman pembelajaran transformatif dengan biaya yang lebih kecil sebab durasi program yang lebih pendek daripada beasiswa pada umumnya telah sukses menjadikan IISMA sebagai salah satu program Kampus Merdeka paling favorit dewasa ini," dia menambahkan.

Menanggapi hal tersebut, Dubes Kamala menyampaikan bahwa saat ini semakin banyak perguruan tinggi Amerika Serikat yang tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia.

Dia berharap agar ke depan tidak hanya perguruan tinggi dengan ranking tinggi saja yang dapat bekerja sama dengan Indonesia, tetapi turut mencakup perguruan tinggi Amerika Serikat lainnya yang tentunya turut memiliki keunggulan pada bidang-bidang keilmuan tertentu.

KEYWORD :

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Dubes Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :