Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang di Moskow, Rusia, 21 Agustus 2024. Sputnik via REUTERS
KYIV - Ukraina mendesak Mongolia pada hari Jumat untuk menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin berdasarkan surat perintah Pengadilan Kriminal Internasional saat ia berkunjung pada tanggal 3 September. Tetapi Kremlin mengatakan tidak khawatir dengan perjalanan tersebut.
ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan Maret tahun lalu terhadap Putin, menuduhnya melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina. Kremlin telah menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa tuduhan tersebut bermotif politik.
Surat perintah tersebut mewajibkan 124 negara anggota pengadilan, termasuk Mongolia, untuk menangkap Putin dan memindahkannya ke Den Haag untuk diadili jika ia menginjakkan kaki di wilayah mereka.
Jinakkan Amunisi Kiriman AS Dekat Pusat Nuklir, Rusia Minta Badan Atom Bersikap Objektif
"Kami meminta otoritas Mongolia untuk mematuhi surat perintah penangkapan internasional wajib dan memindahkan Putin ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina di Telegram.
Ketika ditanya sebelumnya pada hari Jumat apakah Moskow khawatir bahwa Mongolia adalah anggota ICC, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan: "Tidak, tidak perlu khawatir tentang hal ini. Kami memiliki dialog yang hebat dengan teman-teman kami dari Mongolia."
Serangan ke Kursk Diklaim Presiden Ukraina sebagai Bagian dari Rencana Akhiri Perang dengan Rusia
Ketika ditanya apakah telah ada diskusi dengan otoritas Mongolia tentang surat perintah ICC, Peskov mengatakan: "Jelas kunjungan tersebut, semua aspek kunjungan telah dibahas secara menyeluruh."
Rusia Ukraina Pengadilan Dunia Perintah Penangkapan Putin