Kamis, 24/10/2024 16:18 WIB

Peran Rektor dan Harapan Perguruan Tinggi Jadi Menara Air

Rektor maupun direktur berperan penting dalam mendorong kampus sebagai menara air, alih-alih tetap sebagai menara gading.

Rektor Universitas Tarumanagara periode 2016-2024, Agustinus Purna Irawan (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menjalankan peran sebagai pemimpin perguruan tinggi bukan hanya sibuk dengan pekerjaan administratif belaka. Dalam konteks yang lebih ideal, rektor maupun direktur berperan penting dalam mendorong kampus sebagai menara air, alih-alih tetap sebagai menara gading.

Prinsip demikian yang dipegang erat-erat Prof. Agustinus Purna Irawan, Rektor Universitas Tarumanagara (Untar) periode 2016-2024. Menurut dia, perguruan tinggi memiliki kumpulan pakar dengan keilmuan memadai untuk bisa memberikan dampak terhadap masyarakat.

Agustinus mengistilahkan perguruan tinggi sebagai tempat formatur akhir. Artinya, lembaga pendidikan ini haruslah menjadi tempat pamungkas mendidik generasi muda yang selangkah lagi akan memasuki dunia profesi dan dunia industri.

Berbagai bidang keilmuan yang dipelajari di kampus tidak lagi sebatas teori, namun juga dapat diaplikasi di tengah kebutuhan masyarakat yang kompleks.

"Dikemas dalam bentuk yang lebih praktis dan sesuai dengan kebutuhan tematik masyarakat," kata Agustinus saat dihubungi Jurnas.com pada Minggu (1/9).

Hal ini pula yang diterapkan Agustinus ketika memimpin Untar sejak 2016. Berbagai kegiatan yang menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung, mendapatkan porsi yang cukup, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi, hingga pelayanan kesehatan.

"Kemudian juga bidang-bidang yang sifatnya menolong perguruan tinggi lain, agar mereka dapat meningkatkan kualitasnya juga. Saya harap praktis, kita dampingi, kita latih," dia menambahkan.

Kebijakan kampus senantiasi aktif ke luar juga diiringi dengan penguatan secara internal. Agustinus menyebut kepemimpinan yang kuat menjadi kunci sukses Untar meraih beragam prestasi.

Kepemimpinan, menurut Agustinus, bukan hanya sekadar keputusan yang lahir secara top down, melainkan pula bergerak secara kolektif untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada. Termasuk pula melibatkan segenap unsur guna meningkatkan reputasi kampus.

"Sehingga organisasi itu bisa menjadi lebih maju, lebih berkembang, lebih bermakna, punya prestasi," ujar dia.

Mengimplementasikan hal ini bukan tanpa tantangan. Agustinus ingat betul saat berupaya menggerakkan sistem yang dia buat guna memudahkan setiap orang dalam bekerja, serta memastikan dosen hingga mahasiswa menghasilkan karya terbaik yang bisa mereka ciptakan.

Dalam situasi ini, pemimpin perlu menjadi teladan. Tidak hanya bekerja, pemimpin kampus harus melahirkan karya jauh lebih banyak, sehingga perlahan menjadi role model dalam memajukan perguruan tinggi.

"Kata kuncinya begini, kita memutuskan membuat karyawan bahagia. Kalau semua bahagia, mudah-mudahan semua bisa maju. Begitu, jadi buat bahagia mereka, buat kita bahagia, maka semua bisa panjang berkembang bersama-sama," kata dia.

Sebagai penutup, Agustinus memahami bahwa semua lembaga pendidikan tinggi bertujuan menghasilkan sumber daya yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat. Apabila semua perguruan tinggi mengacu pada hal ini, maka kampus sebagai menara air akan terwujud.

"Tapi kalau tidak ya menara gading, dia terisolasi, dia hanya abis dengan dirinya sendiri, dia lihat kebutuhan masyarakat, itu menjadi persoalan," kata Agustinus.

KEYWORD :

Menara Air Perguruan Tinggi Untar Agustinus Purna Irawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :