Penyerang Real Madrid, Vinicius Junior (Foto: Goal)
Madrid, Jurnas.com - Bintang Real Madrid, Vinicius Junior, meminta FIFA mencabut penunjukkan Spanyol sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030, apabila pelecehan rasis masih berlanjut di negara tersebut.
Vinicius memang kerap menjadi korban rasisme pendukung tim lawan di La Liga selama bermain untuk El Real. Meski beberapa kasus diproses oleh penegak hukum, kasus yang sama masih terus berulang.
"Saya berharap Spanyol dapat berkembang dan memahami keseriusan menghina seseorang karena warna kulitnya," kata Vinicius dikutip dari Goal pada Rabu (4/9).
"Karena jika keadaan tidak berubah pada tahun 2030, saya pikir (Piala Dunia) harus pindah lokasi, karena jika pemain tidak merasa nyaman dan percaya diri bermain di negara tempat mereka dapat mengalami rasisme, itu akan menjadi sangat rumit," dia melanjutkan.
Kendati demikian, Vinicius optimistis bahwa masyarakat Spanyol mampu berubah. Apalagi, pelaku rasis di Negeri Matador hanyalah minoritas, sementara sisanya tidak.
"Banyak orang di Spanyol, sebagian besar, tidak rasis. Meskipun ada sekelompok kecil yang akhirnya memengaruhi citra negara tempat orang-orang hidup dengan sangat baik," ujar dia.
Terkait insiden rasisme dalam sepak bola, UEFA telah mengenalkan protokol tiga langkah pada 2019 silam. Pertama, penghentian sementara pertandingan sembari panitia pelaksana meminta penonton menghentikan ucapan rasis. Kedua, penangguhan pertandingan selama 10 menit. Dan, ketiga, laga dihentikan total.
Vinicius Junior Piala Dunia 2030 FIFA Perilaku Rasis
