Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily. (Foto: Dok. Parlementaria)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengatakan kehadiran pemimpin Katolik dunia Paus Fransiskus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia menerima kemajemukan agama meskipun masyarakatnya mayoritas umat Islam. Apalagi, Paus memiliki pengetahuan mengenai Bhinneka Tunggal Ika.
"Dari kunjungan Paus Fransiskus ini, kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia, yang merupakan mayoritas umat Islam, dapat menerima kemajemukan, termasuk kemajemukan agama. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki spirit Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan nilai yang dijunjung tinggi bangsa kita," kata Ace kepada wartawan, Kamis (5/9).
Dia juga menyebutkan, kehadiran Paus di Indonesia sebagai bentuk kehormatan. Khususnya, bagi umat Katolik di Indonesia.
"Pertama, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia sendiri dan khususnya bagi warga Katolik di Indonesia. Tentu merupakan kebanggaan jika pemimpin spiritual dunia mengunjungi umatnya yang ada di negara kita," terang Ace.
Legislator Golkar ini menilai pengetahuan Paus terhadap Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika menunjukkan bahwa semboyan Indonesia sudah dikenal tokoh dunia.
Sosok Paus Fransiskus yang sederhana, kata Ace, dapat menjadi teladan bagi seluruh umat. Paus menunjukkan agama sebagai landasan spiritual yang mulia.
"Kedua, sosok Paus Fransiskus yang dikenal dengan kesederhanaan dan kebersahajaannya menjadi teladan bagi seluruh umat beragama. Agama menjadi nilai yang luhur dan menjadi landasan spiritual bagi perilaku dan akhlak yang mulia seperti yang ditunjukkan Paus Fransiskus," terangnya.
Ace mengatakan kehadiran Paus ke Indonesia memberikan semangat perdamaian. Apalagi, Paus konsisten mendorong perdamaian di Palestina.
"Ketiga, kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia juga memberikan semangat perdamaian bagi dunia. Paus Fransiskus juga selalu konsisten mendorong perdamaian, termasuk perdamaian di Palestina. Kita mengedepankan semangat kemanusiaan untuk menciptakan perdamaian dunia dalam mendorong kesejahteraan umat manusia," tandasnya.
Sebelumnya, Paus Fransiskus memuji semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan itu mencerminkan realitas keberagaman di negara ini.
Kalimat Mpu Tantular yang termaktub dalam kitab Sutasoma itu diulas sekilas oleh Paus dalam kunjungan apostoliknya saat Paus berbicara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 4 September 2024.
"Semboyan negara Anda, Bhinneka Tunggal Ika, bersatu dalam keberagaman, secara harafiah berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, berarti mengungkapkan realitas beraneka sisi dari berbagai orang yang disatukan dengan teguh dalam satu bangsa," kata Paus.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi VIII Ace Hasan Syadzily Paus Fransiskus agama