Senin, 16/09/2024 21:37 WIB

Blinken Minta Hamas dan Israel Hilangkan Celah dalam Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Blinken Minta Hamas dan Israel Hilangkan Celah dalam Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara kepada pers, di Hotel David Kempinski, di Tel Aviv, Israel, 19 Agustus 2024. REUTERS

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas harus mengatakan ya pada isu-isu yang tersisa untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza, yang telah menghadapi kendala dalam negosiasi selama berbulan-bulan.

"Berdasarkan apa yang saya lihat, 90% disetujui tetapi masih ada beberapa masalah penting yang belum terselesaikan," termasuk apa yang disebut koridor Philadelphi di tepi selatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, kata Blinken dalam jumpa pers di Haiti.

Ia mengatakan ada juga beberapa celah dalam perjanjian tersebut tentang bagaimana sandera Israel dan tahanan Palestina dipertukarkan.

"Saya berharap dalam beberapa hari mendatang, kami akan berbagi dengan Israel, dan mereka (Qatar dan Mesir) akan berbagi dengan Hamas pemikiran kami, kami bertiga, tentang bagaimana menyelesaikan pertanyaan yang masih belum terjawab," kata Blinken, merujuk pada AS dan mediator Qatar dan Mesir.

Presiden Joe Biden memaparkan proposal gencatan senjata tiga fase pada 31 Mei, tetapi sejak saat itu masih ada celah dalam perjanjian akhir untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.

Hamas telah menolak kehadiran Israel di koridor Philadelphia, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa Israel tidak akan meninggalkan koridor tersebut.

Minggu ini, Turki, lima negara Arab termasuk negara kuat regional Arab Saudi, dan Otoritas Palestina bergabung dengan Mesir dalam menolak permintaan Israel untuk tetap menempatkan pasukannya di koridor Philadelphia.

Ketika ditanya apakah masih mungkin bagi Israel dan Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan, Blinken mengatakan "masih ada peluang" untuk melakukannya jika gencatan senjata tercapai di Gaza.

Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dipicu pada 7 Oktober lalu ketika Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Serangan Israel berikutnya terhadap daerah kantong yang diperintah Hamas tersebut telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat, sementara hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan dan memicu tuduhan genosida di Pengadilan Dunia yang dibantah Israel.

KEYWORD :

Israel Palestina Gencatan Senjata Dukungan Amerika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :