Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan sekaligus penanggung jawab Provinsi Kaltara, Muhammad Amin, melakukan monitoring program pompanisasi di kawasan tanam padi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Foto: Kementan)
Bulungan, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mempercepat implementasi program pompanisasi di wilayah-wilayah sentra yang mengalami kekeringan, seperti di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan mengatasi dampak kekeringan panjang, Kementan telah mendistribusikan lebih dari 40 ribu unit pompa kepada petani melalui dinas pertanian setempat.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam di saat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia.
Melalui program pompanisasi tersebut, Mentan Amran optimistis Indonesia mampu meningkatkan indeks pertanaman dan produksi secara maksimal.
“Pompanisasi sudah kita distribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga lumbung pangan dunia," kata Amran.
Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian, Kementan Refresh Penyuluh dan Petani di Program Andalan
Untuk itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa pihaknya akan turun ke lapangan untuk mendukung percepatan swasembada pangan, khususnya beras.
“Kita harus memastikan bahwa petani dapat menanam padi lebih dari dua kali setahun. Kami juga akan memberikan kemudahan dalam produksi, seperti ketersediaan bibit, pupuk, pengairan, serta alat dan mesin pertanian,” kata Santi dalam keterangan resmi diterima pada Minggu (8/9).
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan sekaligus penanggung jawab Provinsi Kaltara, Muhammad Amin, melakukan monitoring pada Kamis (29/08) di Desa Antutan, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan.
Amin melaporkan bahwa program pompanisasi telah menunjukkan hasil positif, dengan 23 unit pompa ukuran 3 inci yang telah digunakan di kawasan tanam padi seluas 50 hektar.
“Awalnya hanya ada 18 hektar yang ditanam dengan padi lokal, namun berkat dukungan pompanisasi dan benih unggu, luasan tanam dapat diperluas hingga mencapai 50 hektar dan terus berkembang perluasan arealnya,” ujar Amin.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kristiyanto, mendukung penuh program pompanisasi dan bantuan sarana lainnya. Ia menargetkan penanaman padi di 100 hektar hingga akhir tahun ini di Desa Ntutan.
“Kami akan terus mendukung melalui pendanaan dan bantuan dari Kementerian Pertanian. Dengan adanya bantuan pompa ini, kami dapat mengatasi kekurangan air terutama pada daerah dataran tinggi dan memperluas areal tanam padi,” jelas Kristiyanto.
Program ini juga mendapat dukungan dari petani setempat. Ketua Kelompok Tani Sadar Karya, Angga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan mesin pompa yang diberikan.
“Program pompanisasi sangat bermanfaat bagi kami. Kami berterima kasih kepada Menteri Pertanian atas dukungannya,” kata Angga.
Angga, yang juga petani milenial, menyatakan tekadnya untuk mengembangkan pertanian padi di Kalimantan Utara.
“Kami ingin belajar dan berkembang seperti petani yang di Pulau Jawa. Dengan bantuan ini, kami percaya bahwa kami bisa mencapai hasil yang lebih baik,” ujarnya.
Program pompanisasi Kementan di Kabupaten Bulungan diharapkan dapat meningkatkan produksi padi secara signifikan dan mendukung tercapainya swasembada pangan di Indonesia.
KEYWORD :Kementerian Pertanian BPPSDMP Kementan Program Pompanisasi Produksi Padi Kalimantan Utara