Sabtu, 23/11/2024 12:16 WIB

Presiden Turki Tayyib Erdogan Serukan Aliansi Islam untuk Melawan Israel

Presiden Turki Tayyib Erdogan Serukan Aliansi Islam untuk Melawan Israel

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato setelah upacara penandatanganan di Ankara, Turki, 4 September 2024. REUTERS

ISTANBUL - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Sabtu bahwa negara-negara Islam harus membentuk aliansi untuk melawan apa yang disebutnya "ancaman ekspansionisme yang semakin meningkat" dari Israel, yang menuai teguran dari menteri luar negeri Israel.

Dia membuat komentar tersebut setelah menjelaskan apa yang dikatakan pejabat Palestina dan Turki sebagai pembunuhan oleh pasukan Israel terhadap seorang wanita Turki-Amerika yang ikut serta dalam protes pada hari Jumat terhadap perluasan permukiman di Tepi Barat yang diduduki Israel.

"Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi Israel, banditisme Israel, dan terorisme negara Israel adalah aliansi negara-negara Islam," kata Erdogan di sebuah acara asosiasi sekolah Islam di dekat Istanbul.

Ia mengatakan langkah-langkah terkini yang telah diambil Turki untuk meningkatkan hubungan dengan Mesir dan Suriah ditujukan untuk "membentuk garis solidaritas melawan ancaman ekspansionisme yang semakin meningkat," yang katanya juga mengancam Lebanon dan Suriah.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pernyataan Erdogan adalah "kebohongan dan hasutan yang berbahaya," dan bahwa pemimpin Turki tersebut telah bekerja selama bertahun-tahun dengan Iran untuk melemahkan rezim Arab moderat di kawasan tersebut.

Erdogan menjamu Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Ankara minggu ini dan mereka membahas perang Gaza dan cara-cara untuk lebih memperbaiki hubungan mereka yang telah lama membeku selama kunjungan presiden pertama dalam 12 tahun.

Hubungan di antara mereka mulai mencair pada tahun 2020 ketika Turki memulai upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dengan rival-rival regional yang terasing, termasuk Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Erdogan mengatakan pada bulan Juli bahwa Turki akan menyampaikan undangan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad "kapan saja" untuk kemungkinan perundingan guna memulihkan hubungan antara kedua negara tetangga, yang memutuskan hubungan pada tahun 2011 setelah pecahnya perang saudara Suriah.

Militer Israel mengatakan setelah insiden hari Jumat bahwa mereka sedang menyelidiki laporan bahwa seorang warga negara asing perempuan "tewas akibat tembakan yang dilepaskan di daerah tersebut. Rincian insiden dan keadaan saat dia terkena tembakan sedang ditinjau."

Tidak ada komentar langsung tentang insiden hari Jumat dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

KEYWORD :

Israel Palestina Erdogan Mesir Negara Islam Melawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :