Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin, melakukan kunjungan ke lahan sawah tadah hujan di Desa Longsam, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Foto: Kementan)
Bulungan, Jurnas.com - Dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggiatkan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan pompanisasi.
Salah satu targetnya adalah menggenjot penanaman padi sawah tadah hujan dan padi gogo di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Program PAT ditujukan mencapai produksi 35 juta ton beras pada tahun 2024, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan lahan, terutama di tengah ancaman krisis pangan global. Pengendalian inflasi akibat kenaikan harga beras dalam negeri juga menjadi perhatian dalam program ini.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa salah satu strategi utama dalam program ini adalah melalui penggunaan teknologi pompanisasi dan pengoptimalan lahan seperti tumpang sisip padi gogo.
“Program penanaman padi gogo didukung dengan pompanisasi. Mesin pompa air akan membantu pengairan lahan, sehingga produktivitas padi nasional bisa ditingkatkan meskipun kita menghadapi berbagai tantangan,” jelas Mentan Amran dalam keterangannya, pada Senin (23/9).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa percepatan pompanisasi dan pengoptimalan lahan harus dilakukan segera.
Santi menekankan pentingnya langkah-langkah cepat di tengah cuaca ekstrem seperti El Nino dan kondisi geopolitik global yang mempengaruhi stabilitas pangan.
Melalui Jamnas, Kementan Genjot Kapasitas Widyaiswara Dorong Inovasi Pertanian Berkelanjutan
“Meski kita menghadapi cuaca ekstrem dan tantangan geopolitik, Mentan tetap berambisi untuk mengembalikan swasembada pangan Indonesia. Kami terus berusaha meningkatkan produksi padi,” kata Santi.
Sebagai bagian dari program ini, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin, melakukan kunjungan ke beberapa lahan sawah tadah hujan di Desa Longsam, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Amin didampingi oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Kabupaten Bulungan, Sayid Abdurahman Saleh, Ketua Kelompok Tani Longsam Jaya, Yus Yakobus, serta Penyuluh Pertanian setempat, Andreas.
Dalam kunjungan tersebut, ditemukan potensi lahan seluas empat hektare yang belum ditanami padi karena kekurangan air. Yus Yakobus menjelaskan bahwa sawah tersebut belum dapat ditanami karena tidak ada air hujan ataupun sumber air dari sungai terdekat.
Oleh karena itu, kelompok tani Longsam Jaya berharap adanya bantuan pompa dan pipa dari Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan.
Mendengar keluhan tersebut, Muhammad Amin segera menginstruksikan kepada Kepala Bidang PSP Kabupaten Bulungan untuk memberikan bantuan pompa dan pipa secepatnya.
“Pak Kabid, segera tindak lanjuti permintaan Pak Yus agar sawah ini bisa ditanami padi di bulan September,” tegas Amin.
Sayid Abdurahman Saleh berkomitmen untuk segera memenuhi permintaan kelompok tani tersebut. “Kami akan segera memberikan bantuan pompa dan pipa agar mereka bisa mulai menanam,” ujarnya.
Diharapkan, lahan di Desa Longsam ini dapat berkontribusi pada peningkatan produksi padi di Kabupaten Bulungan dan mendukung tercapainya target program PAT secara nasional.
KEYWORD :Kementerian Pertanian BPPSDMP Kementan Program PAT Produksi Padi Kalimantan Utara