Kepala desa peserta program Benchmarking didampingi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), mengunjungi pusat riset milik Universitas Agrikultur China (Foto: Humas Kemendes PDTT)
Beijing, Jurnas.com - Kepala desa peserta program Benchmarking didampingi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), mengunjungi pusat riset milik Universitas Agrikultur China di Desa Xi Fan Ge Zhuang, Distrik Pinggu, Beijing, pada Minggu (22/09/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat bagaimana sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dapat membantu meningkatkan sektor pertanian dan perekonomian desa.
Pusat riset ini, yang berdiri sejak 2019, berfungsi sebagai wadah pengabdian mahasiswa S2 dari Universitas Agrikultur China. Mahasiswa yang menempuh pendidikan diwajibkan menghabiskan 1,5 tahun di pusat riset yang tersebar di desa-desa untuk membantu masyarakat mengoptimalkan produksi pertanian, termasuk pemilihan benih, pupuk, hingga penerapan teknologi pertanian terkini.
Gus Halim: Program Jaga Desa Sukses Awasi Pemanfaatan Dana Desa untuk Percepatan Pembangunan
"Kami di sini mengabdi tanpa imbalan. Semua yang kami lakukan bertujuan untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat desa," ujar Ling, salah satu mahasiswi yang bertugas di pusat riset tersebut.
Program pengabdian ini tidak hanya meningkatkan hasil panen warga, tetapi juga menaikkan nilai jual produk pertanian mereka, sehingga mendatangkan keuntungan langsung bagi masyarakat desa. Ling menambahkan bahwa seluruh pendapatan dari hasil panen sepenuhnya diberikan kepada masyarakat desa.
Kunjungi Pasar Hongqiang, Kades Peserta Benchmarking Study Siap Adopsi Tata Kelola dan Pengemasan Dagangan
Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendes PDTT, Rosyid, menyatakan bahwa kunjungan ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara desa dan perguruan tinggi. Menurut Rosyid, di Indonesia pun sudah ada beberapa pusat penelitian perguruan tinggi yang bekerja sama dengan desa dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
"Kerja sama semacam ini sebenarnya sederhana, hanya perlu fokus dan komitmen. Melihat bagaimana hasilnya di sini, kami yakin bisa diterapkan lebih luas di desa-desa di Indonesia," ujar Rosyid.
Kunjungi Tembok Besar China, Kades Peserta Benchmarking Study Kagumi Kebersihan dan Penataannya
Selain ke pusat riset, para kepala desa juga mengunjungi kebun buah apel dan persik, yang merupakan komoditas utama Desa Xi Fan Ge Zhuang. Mereka turut melihat infrastruktur desa yang, menurut para kepala desa, sangat mengesankan karena dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah desa sendiri.
sejumlah pejabat dari Kemendes PDTT yang mendamping kunjungan para Kades kali ini selain Rosyid adalah Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Danton Ginting Munthe, Kepala Biro Umum dan Layanan Pengadaan, Andi Nita Arie, serta beberapa staf lainnya.
KEYWORD :Kemendes PDTT Kepala Desa Benchmarking Universitas Agrikultur China