Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin, bersama perwakilan dari TNI, Babinsa Sutega dan Mashuri A.B dari Kodim 0910/Malinau, mengunjungi pengolahan lahan sawah di Kabupaten Malinau, Kaltara (Foto: Kementan)
Malinau, Jurnas.com - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Program PAT tidak hanya bertujuan membuka lahan baru, tetapi juga mengoptimalkan lahan yang ada dengan teknologi pompanisasi dan penanaman padi gogo.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa dengan ancaman krisis pangan global akibat fenomena El Nino, Kementan menargetkan peningkatan produksi beras nasional menjadi 35 juta ton pada tahun 2024.
"Teknologi pompanisasi dan optimalisasi lahan menjadi kunci untuk memastikan produktivitas padi meningkat meski dalam kondisi cuaca yang ekstrem," ujar Mentan Amran.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menekankan pentingnya percepatan pompanisasi di tengah ancaman cuaca ekstrem dan kondisi geopolitik yang mempengaruhi pasokan pangan global.
“Percepatan pompanisasi sangat krusial untuk menghadapi tantangan cuaca dan geopolitik yang mempengaruhi pasokan pangan. Kami berupaya keras [mempercepat program PAT] untuk meningkatkan produksi padi demi mengembalikan swasembada pangan di Indonesia,” ujar Santi dalam keterangannya, Rabu (25/9).
Kalimantan Utara, khususnya Kabupaten Malinau, menjadi fokus utama dalam implementasi PAT. Upaya ini melibatkan kolaborasi berbagai instansi, termasuk Dinas Pertanian setempat dan TNI.
Sebagai bagian dari upaya sinergi dan kolaborasi antar lembaga, Kementan bersama instansi terkait, seperti Dinas Pertanian Provinsi, Kota, serta TNI, dikerahkan untuk mendorong dan mendukung pencapaian ketahanan pangan nasional.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin, bersama perwakilan dari TNI, Babinsa Sutega dan Mashuri A.B dari Kodim 0910/Malinau, mengunjungi pengolahan lahan sawah di Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Kaltara.
Dalam kunjungan ke Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Muhammad Amin, menemukan bahwa dari 60 hektar lahan sawah yang tersedia, banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal.
“Kami perlu mendorong petani untuk mengolah lahan ini, terutama di tengah krisis pangan global yang semakin mendesak,” ungkap Amin.
TNI yang diwakili oleh Babinsa Sutega juga mendukung upaya ini dengan meminta pasokan benih padi untuk mempercepat pemanfaatan lahan baru. Koordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Malinau pun sedang dilakukan agar benih segera tersedia.
Disebutkan, Program PAT tidak hanya fokus pada peningkatan jumlah produksi, tetapi juga bertujuan menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Dengan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat lokal, Kementerian Pertanian berharap Malinau dapat menjadi contoh sukses dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Diharapkan, langkah strategis ini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan beras di tingkat lokal tetapi juga berkontribusi terhadap swasembada pangan di Indonesia.
KEYWORD :Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Kementan TNI Program PAT Muhammad Amin