Sabtu, 23/11/2024 09:48 WIB

SecurXcess Conference 2024, Beri Pemahaman Baru Tren Keamanan Siber

Penggunaan teknologi yang tepat sangat penting untuk menghadapi berbagai ancaman keamanan siber yang terus berkembang.

SecureXcess Conference 2024. Foto: dok. jurnas

JAKARTA, Jurnas.com – SecurXcess menggelar konferensi teknologi pengamanan aset-aset perusahaan secara real time di Jakarta, Kamis (26/9/2024).

“Konferensi ini bertujuan memberikan wawasan mendalam tentang strategi mitigasi yang efektif untuk berbagai sektor, dengan penekanan pada penerapan strategi keamanan yang komprehensif,” kata Ariesto Kosasih, CEO SecurXcess.

Ia mengatakan, melalui pemaparan dari para ahli, peserta akan mendapatkan pemahaman tentang tren terbaru dalam keamanan siber serta bagaimana mengantisipasi dan merespons ancaman yang terus berkembang.

“Dengan demikian, konferensi ini akan menjadi platform penting untuk memperkuat pertahanan perusahaan dan meningkatkan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan keamanan digital di masa depan,” ujarnya.

Pada kesempatan, SecurXcess juga meluncurkan SOC (Security Operations Centre) 24/7. Teknologi ini merupakan fasilitas canggih yang dirancang untuk memberikan pemantauan dan manajemen keamanan secara real-time.

SOC 24/7 menawarkan pemantauan sepanjang waktu dan respons insiden secara cepat oleh tenaga ahli bersertifikat. Dengan kemampuan untuk mendeteksi dan menangani ancaman secara real-time, layanan ini dirancang untuk meminimalkan risiko dan menjaga integritas jaringan perusahaan.

Ariesto Kosasih juga menyoroti peran penting teknologi terkini, seperti AI, Machine Learning, dan Automation, yang saat ini diimplementasikan dalam dunia SOC.

Ia menekankan bahwa penggunaan teknologi yang tepat sangat penting untuk menghadapi berbagai ancaman keamanan siber yang terus berkembang.

"Teknologi diciptakan untuk membantu kita. Contohnya, senjata dibuat untuk melindungi, namun jika digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dapat berujung pada kejahatan bersenjata. Pertanyaannya, apakah kita akan menghadapi ancaman tersebut dengan tangan kosong? Tentu saja tidak. Kita juga harus mempersenjatai diri dengan teknologi yang sesuai. Oleh karena itu, perkembangan AI, Machine Learning, dan Automation perlu kita adopsi dan manfaatkan dalam SOC dan sistem pertahanan untuk menjamin kelangsungan bisnis," jelas Ariesto.

Menurutnya, layanan SOC dan MDR (Managed Detection & Response) memungkinkan respons dan pemblokiran terhadap ancaman yang terdeteksi, yang awalnya hanya berfungsi sebagai alat monitoring.

“Kami juga mengembangkan aspek `People` dengan meningkatkan kesadaran keamanan siber di kalangan karyawan melalui email dan webinar yang diselenggarakan dengan dukungan SecurXcess sebagai narasumber, serta melakukan phishing exercise dan National Cyber Exercise (NCE) bersama BSSN," ujar Fitra Ananda, ICT Governance Manager JICT, yang membagikan pengalamannya.

Hadir pada kesempatan itu, Claudia Dwi Amanda, S.ST., M.Mhan, Sandiman Madya Deputi II selaku Head of National Security Operation Center, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), serta pakar industri seperti Thata Apriatin, VP/Head of Security Command Center IOH (PT Indosat Tbk), Mochamad Riza Achrulah, IT Security Head PT Allo Bank Indonesia Tbk, dan Fitra Ananda, ICT Governance Manager JICT (PT Jakarta International Container Terminal) yang telah mempercayakan SecurXcess sejak 2021.

KEYWORD :

Teknologi siber Keamanan Digital




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :