Jum'at, 27/09/2024 14:33 WIB

Kementan Pacu Petani Malinau Berkontribusi Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Di tengah tantangan krisis pangan global dan fluktuasi harga beras domestik, program PAT ini bertujuan meningkatkan produktivitas padi di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin, bersama Kelompok Tani Mangris Lestari, melakukan penanaman padi lokal secara simbolis di lahan seluas 3 hektar dari total 300 hektar yang tersedia di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Foto: Kementan)

Malinau, Jurnas.com - Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan Program Perluasan Areal Tanam (PAT), yang diharapkan dapat menghasilkan 35 juta ton beras di tahun 2024.

Di tengah tantangan krisis pangan global dan fluktuasi harga beras domestik, program PAT ini bertujuan meningkatkan produktivitas padi di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya pelaksanaan yang tepat dan cepat dari program ini, dengan fokus pada optimalisasi lahan. Salah satu strategi utama yang diperkenalkan adalah tumpang sari padi gogo, yang dinilai efektif dalam meningkatkan hasil panen.

“Pompanisasi menjadi solusi utama dalam pengairan lahan padi gogo. Kita akan memaksimalkan potensi lahan dan memanfaatkan teknologi pompanisasi untuk mendongkrak produktivitas padi nasional,” kata Mentan Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti menambahkan, PAT merupakan langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam mendukung keberhasilan program ini.

Di Kabupaten Malinau, kolaborasi antara pemerintah dan petani lokal telah terlihat jelas. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin, bersama Kelompok Tani Mangris Lestari, melakukan penanaman padi lokal secara simbolis, Jumat (27/09/2024), di lahan seluas 3 hektar dari total 300 hektar yang tersedia.

Penanaman tersebut merupakan langkah kedua dalam peningkatan produksi padi, setelah sebelumnya hanya ada satu kali penanaman dalam setahun. Kini, dengan dukungan pemerintah dan pelatihan intensif, mereka diharapkan mampu meningkatkan frekuensi penanaman dan panen serta hasil yang lebih melimpah.

Dengan estimasi penanaman hingga 150 hektar lahan pada akhir bulan September dan rencana tambahan 150 hektar pada bulan Oktober, Kabupaten Malinau berpotensi menjadi sentra produksi padi di Provinsi Kalimantan Utara. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan pangan nasional.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Penyuluh Pertanian Kabupaten Malinau Indrayani, Ketua Kelompok Tani Mangris Lestari, serta perwakilan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Timur.

Kehadiran mereka memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan kemandirian pangan di Malinau, Kalimantan Utara khususnya, pada umumnya guna menjaga ketahanan pangan nasional.

Keberhasilan program PAT di Kabupaten Malinau, menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Dengan langkah strategis ini, diharapkan Malinau dapat menjadi sentra produksi di Kalimantan Utara, menjadi pionir pengembangan pertanian berkelanjutan, sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional yang semakin terancam.

Sebagai bagian dari visi yang lebih besar, kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk menerapkan teknik pertanian inovatif, sehingga seluruh Indonesia dapat menikmati kemandirian pangan.

KEYWORD :

Kementerian Pertanian Muhammad Amin Petani Malinau Penanaman Padi Ketahanan Pangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :