Marlen Sitompul | Rabu, 17/05/2017 15:31 WIB
Jakarta - Presiden Jokowi memberi sinyal pembuktian bahwa negara berada di atas semua pihak dan golongan. Dimana, peran negara memberi perlindungan serta menjaga persatuan dan kesatuan seluruh bangsa.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya ketika dihubungi Jurnas.com, Jakarta, Rabu (17//5).
Menurutnya, perintah
Presiden Jokowi terhadap
TNI dan Polri ingin menunjukkan bahwa negara masih ada di tengah kisruh sejumlah kelompok masyarakat yang belakangan terjadi.
"Peran negara masih ada, di tengah pihak-pihak yang sedang bertikai. Posisi negara masih represif dalam melakukan tindakan dan menunjukkan wibawa negara masih ada," kata Toto begitu Yunarto akrab disapa.
Hal itu menanggapi perintah
Presiden Jokowi kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu-ragu menindak tegas segala bentuk ucapan dan tindakan yang mengganggu persatuan dan persaudaraan.
Selain itu, kata Toto, Jokowi juga ingin membuktikan bahwa posisi negara berada di atas semua golongan. Hal itu untuk membantah adanya tudingan yang menyebut pemerintah tidak netral.
"
Presiden Jokowi ingin menegaskan bahwa posisi negara juga ada di atas semua pihak dan golongan, tidak memposisikan di salah satu pihak yang sedang bertikai," terangnya.
Ia mencontohkan pernyataan
Presiden Jokowi yang meminta kepada semua pihak dapat menjaga persatuan dan kesatuan. "Jangan saling menghujat karena kita ini adalah bersaudara, jangan saling menjelekkan karena kita ini bersaudara," kata Toto meniru pernyataan Jokowi.
Sebelumnya,
Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu-ragu menindak tegas segala bentuk ucapan dan tindakan yang mengganggu persatuan dan persaudaraan.
"Saya telah perintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk tidak ragu-ragu untuk menindak tegas segala bentuk ucapan dan tindakan yang mengganggu persatuan dan persaudaraan, yang mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945," kata Jokowi, di Istana Negara, Selasa (16/5).
KEYWORD :
Presiden Jokowi TNI dan Polri