Jum'at, 04/10/2024 01:28 WIB

Seni Melewati Masa Krisis Ala Rivan Purwantono

Krisis bukanlah hal negatif, melainkan momentum untuk bertransformasi.

Crisis Leadership, Seni Memimpin Organisasi di Tengah Krisis. Foto: dok. jurnas

JAKARTA, Jurnas.com - Bila direspons dan dikelola dengan baik, krisis justru menjadi peluang perubahan untuk menjadi lebih baik. Ini dibuktikan oleh Rivan Purwantono saat ia memimpin sebuah organisasi perusahaan, baik itu BUMN maupun korporasi.

Pengalamannya tersebut ia tuangkan dalam sebuah buku yang diberi judul “Crisis Leadership, Seni Memimpin Organisasi di Tengah Krisis.” Buku ini membedah kepiawaian seorang pemimpin dalam menentukan keberhasilan perusahaan dalam melewati masa krisis.

Melalui bukunya, Rivan menjabarkan secara mendalam bagaimana menjadi pemimpin yang baik di masa krisis. Rivan juga membagikan pengalamannya dalam menangani krisis perusahaan hingga mampu bangkit dari ancaman pailit.

“Krisis bukanlah hal negatif, melainkan momentum untuk bertransformasi,” kata Rivan.

Kepiawaian seorang pemimpin dalam mengarungi krisis akan menjadi sebuah keuntungan untuk jalannya bisnis dan menemukan kebaruan, bahkan keuntungan dari krisis yang telah dilewati.

Pada buku ini, Rivan mengingatkan bahwa krisis tidak bisa diterka kapan, bagaimana, dan seperti apa dampaknya pada kehidupan. Ia menyampaikan pentingnya pemimpin bisnis memahami konsep VUCA (Volatility, Uncertainty, Complex, Ambiguity).

“Memahami bahwa lingkungan bisnis akan terus bergejolak akan membantu pemimpin menjadi seseorang yang responsif terhadap perubahan,” ujar Rivan.

Dalam mengendalikan krisis, Rivan berfokus pada keseimbangan antara pengendalian internal dengan eksternal. Berkaca dari pengalamannya menghadapi krisis ketika menjadi Direktur Utama Bank Bukopin, dia menekankan pentingnya membantu karyawan memahami dan menghadapi krisis yang terjadi bersamaan dengan pengendalian citra perusahaan di mata publik.

Kekompakan tim dalam menavigasi krisis akan memunculkan peluang dan celah transformasi baru yang membawa organisasi menjadi lebih baik.

Krisis tidak akan bisa dilewati tanpa peran pemimpin. Dalam buku ini, Rivan memaparkan dengan detail bagaimana pemimpin menjadi tokoh utama yang menentukan berhasil atau tidaknya sebuah perusahaan melewati krisis.

Rivan membagikan pandangan bagaimana seorang pemimpin perlu memiliki karakteristik yang menonjol beserta studi-studi kasus yang menunjang hasil pengamatannya.

Salah satu kunci menjadi pemimpin yang efektif di masa krisis adalah kemampuan menekan ego dan mengedepankan kesejahteraan tim. Membangun kepemimpinan yang efektif dimulai dengan mempertahankan sumber daya manusia sebagai aset vital perusahaan.

Di titik ini, Rivan merangkum empat karakteristik utama pemimpin efektif: inovatif, resilien, transparan, dan berintegritas. Karakter tersebut akan membangun kepercayaan tim untuk menghadapi lingkungan bisnis yang akan terus berubah. Pada akhirnya, pimpinan yang berhasil mengarungi krisis adalah pemimpin yang empatik dan fokus dalam menavigasi timnya.

Buku ini sarat akan ilmu, pengalaman, dan panduan. Meski ditulis untuk membantu pemimpin perusahaan dari pengalaman seorang pemimpin lainnya, buku ini tetap bisa dibaca oleh semua kalangan.

Sebagai seorang praktisi yang telah belasan tahun berkecimpung di dunia bisnis, dengan cemerlang Rivan mampu menuangkan pelajaran selama kehidupan kariernya ke dalam satu buku ringkas penuh daging seperti ini.

Cerita yang mengalir, studi kasus yang dibedah secara mendalam hingga poin-poin refleksi diri, akan membantu siapapun yang perlu “memimpin” diri sendiri hingga perubahan yang akan datang.

Kepiawaian Rivan dalam menavigasi perusahaan pun mendapatkan pengakuan. Dia telah mendapatkan penghargaan The Best Global Leaders 2022 pada 2nd Indonesia-Turkiye Global Leader Award, The Most Commited GRC Leader 2022 pada TOP GRC Aawards 2022, Risk Professional of the Year 2023 oleh Enterpreise Risk Management Academy (ERMA), dan masih banyak lagi.

KEYWORD :

Seni melewati krisis Manajemen krisis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :