Jum'at, 04/10/2024 17:34 WIB

Unila dan JHL Foundation Kerja Sama Cetak 1.000 Sarjana Pertanian

Universitas Lampung (Unila) menjalin kerja sama dengan Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation) dalam mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam lima tahun ke depan.

Program kerja sama 1.000 sarjana pertanian Unila dan JHL Foundation (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Universitas Lampung (Unila) menjalin kerja sama dengan Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation) dalam mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam lima tahun ke depan.

Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dan kerja sama antara Unila dan JHL Foundation berbarengan dengan pemberian beasiswa kepada 90 mahasiswa/mahasiswi Fakultas Pertanian di Unila, pada Rabu (2/10) lalu.

Founder JHL Foundation Jerry Hermawan Lo mengatakan kerja sama ini merupakan komitmen untuk mencetak 1.000 sarjana. Selain itu, beberapa upaya lainnya ialah mendirikan SMK Pertanian dan membuat ladang perkebunan.

Dia mengatakan beasiswa ini merupakan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp1 juta dan uang biaya hidup sebesar Rp500 ribu yang diberikan setiap bulan.

"Beasiswa itu diberikan sampai mahasiswa tersebut lulus, atau maksimal delapan semester," kata Jerry di Aula Fakultas Pertanian Unila, Bandar Lampung.

Selanjutnya, sambung Jerry, para penerima beasiswa diminta bersungguh-sungguh dalam studinya, dan menyelesaikannya tepat waktu.

"Selain itu, setelah lulus, para penerima beasiswa juga diminta untuk mengabdi di bidang pertanian, dan terus menekuni bidang tersebut di dunia kerja nanti," Jerry menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Jerry mengatakan pihaknya sudah berkomitmen untuk memberi beasiswa untuk 100 mahasiswa pertanian Unila di tahun depan. Hal itu diucapkannya langsung di hadapan wakil rektor, dekan, kepala jurusan, dan para penerima beasiswa.

Pengusaha properti dan otomotif nasional ini mengatakan JHL Foundation telah berdiri cukup lama, dengan kontribusi utamanya di bidang kemanusiaan, bencana, dan bantuan sosial lainnya. Dan saat ini fokusnya pada bidang pendidikan yang secara spesifik menyasar pada sisi pertanian.

"Sebab, pertanian adalah sumber terbesar Indonesia. Kita unggul di situ, jangan sampai sumber daya alam yang tinggi tapi negara kita krisis pangan nantinya," ujar dia.

Jerry menambahkan ada lima pilar yang diperlukan agar Indonesia semakin kuat dalam pengelolaan swasembada pangan. Yang pertama adalah sumber daya alam. Dalam hal ini, Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah dan siap untuk dikelola.

Kedua adalah infrastruktur. Ketiga adalah kepastian hukum. Menurut Jerry, kepastian hukum di Indonesia saat ini sudah berjalan baik. Sedangkan yang keempat adalah sumber daya manusia (SDM). Sedangkan yang kelima adalah peran serta investor.

"Jadi jangan alergi pada investor, kita harus rangkul mereka untuk tujuan bangsa yang lebih baik ke depannya," kata Jerry.

Tak hanya menyekolahkan dan memberi beasiswa juga pendampingan di sisi pertanian, Jerry juga meminta dekan untuk menyaring mahasiswa-mahasiswi terbaiknya untuk bergabung dan bekerja di JHL Group.

"Tentunya saya harapkan adik-adik bisa membuat dan membuka lapangan kerja di tempat tinggalnya. Tapi jika tidak, bisa bergabung ke JHL Group. Dari pak dosen dan dekan bisa beri rekomendasi yang nanti akan diteruskan ke HRD (human resource department) kami," ujar Jerry.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Unila, Ayi Ahadiat menyambut positif komitmen JHL Foundation memberikan beasiswa pada mahasiswa.

"Kolaborasi ini penting menjadi bagian yang dinilai dari proses akreditasi dan faktor penguat untuk Unila menjadi world class university," kata Ayi.

Ayi menjelaskan fakultas pertanian merupakan cikal bakal terbentuknya Universitas Lampung. Dia pun meyakini tantangan Indonesia ke depan di bidang pertanian dan peternakan akan terus meningkat.

"Di sisi itu kami yakin teknologi pertanian pun akan meningkat, juga ekonomi pertanian di Indonesia. Kami harap kehadiran JHL bisa membantu Unila untuk memperkuat posisi pertanian di Indonesia, karena kita selalu dikejar untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik," kata dia.

Selain itu, Ayi pun mengucapkan terima kasih kembali pada JHL Group yang memiliki program mencetak 1.000 sarjana pertanian dan peternakan. Misi mulia tersebut, menurut dia, bermanfaat untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

Senada diungkapkan oleh Dekan Fakultas Pertanian Unila, Kuswanta Futas Hidayat. Dia memberi apresiasi pada JHL Foundation yang telah menggelontorkan anggaran untuk mahasiswa Unila.

Bahkan, lanjut Kuswanta, Jerry Hermawan Lo adalah pengusaha pertama yang memberi banyak beasiswa ke Fakultas Pertanian Unila.

"Karena selama ini, banyak perusahaan kami lakukan kerja sama untuk beasiswa, tetapi tidak sebanyak yang diberikan oleh JHL, sekali lagi terima kasih Pak Jerry," ujar Kuswanta.

Saat ini Fakultas Pertanian Unila terdiri dari 10 jurusan di bidang pertanian, peternakan hingga kelautan. Jumlah mahasiswanya ada lebih 6.000 orang. Mayoritas mahasiswa pertanian berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, dengan keluarga berasal dari desa dan orang tua bekerja sebagai petani.

Salah seorang mahasiswi penerima beasiswa, Nikita Amanda berterimakasih dengan program beasiswa JHL Foundation. Menurut dia, beasiswa tersebut sangat membantu kelancaran kuliah.

Dia menceritakan perjuangan ayah dan ibunya yang menjadi petani bersusah payah mencari dana untuk kuliahnya.

"Beasiswa ini sangat membantu saya yang berasal dari keluarga tani. Ini sangat membantu, terima kasih Pak Jerry. Mayoritas kami dari pedesaan dan banyak anak petani. Kehadiran JHL Foundation ini sangat membantu kami," ujar Nikita.

KEYWORD :

Universitas Lampung Unila JHL Foundation Beasiswa Sarjana Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :