Rabu, 09/10/2024 15:30 WIB

Siswa Akan Lebih Mudah Buat Tugas Jika Miliki Kecakapan Digital Terkait AI

Cakap digital membuat tugas menjadi lebih mudah, salah satunya karena akses informasi menjadi tanpa batas

Ilustrasi siswa belajar komputer (foto:suara)

Jurnas.com – Beberapa alasan mengapa cakap digital membuat tugas menjadi lebih mudah, salah satunya karena akses informasi menjadi tanpa batas. Selain itu, pengelolaan waktu yang lebih baik, kemampuan otomatisasi, dan memungkinkan pengembangan keterampilan baru.

”Membuat tugas akan menjadi lebih mudah jika siswa juga memiliki kompetensi kecakapan digital terkait Artificial Intelligence (AI),” ujar pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi, dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, di Kota Batam, Rabu (9/10).

Dalam diskusi online bertajuk ”Bikin Tugas Lebih Mudah Bila Cakap Digital”, Rouf menegaskan, AI dalam dunia pendidikan telah membawa banyak perubahan positif yang mempermudah dan memperkaya pengalaman belajar.

”Teknologi ini tidak hanya meningkatkan cara kita mengajar dan belajar, tetapi juga memperluas akses pendidikan yang lebih inklusif dan personal,” jelas Moh. Rouf Azizi dalam diskusi virtual yang dipandu moderator Nabila Amanda Putri itu.

Pengaplikasian teknologi AI dalam format pendidikan, menurut Rouf, dapat menghasilkan inovasi, seperti komputer, mesin, dan hal lainnya yang memiliki kemampuan kognitif manusia, beradaptasi, dan pengambilan keputusan.

”Manfaat dari AI dapat diaplikasikan ke dalam bidang pendidikan. AI, yang awalnya berbentuk komputer dan teknologi terkait komputer, sekarang dapat beralih ke sistem pendidikan cerdas berbasis website dan online,” terang Moh. Rouf Azizi.

Rouf menambahkan, peran AI dalam dunia pendidikan telah mengubah lanskap pendidikan, memungkinkan pembelajaran yang lebih adaptif, personalisasi konten, dan efisien administrasi.

”Penerapan AI di sekolah dan universitas menciptakan peluang besar untuk meningkatkan proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa,” imbuh Moh. Rouf Azizi di hadapan siswa yang mengikuti acara diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.

Sejumlah sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kota Batam kali ini, yakni: SMPN 8, SMPN 17, SMPN 34, SMPN 41, SMPN 51, SMPS Avava, SMPS AL Azhar, SMPS IT Imam Syafi’i, SMPS Advent, SMPS Ummul Qurro’, SMPS Muhammadiyah Kabil, Batam. Lalu, SMAN 15, SMAN 21, SMAS Pelita Utama, dan SMAS Kartini Batam.

Senada, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Deny Yudiantoro mengatakan, penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran siswa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

”Kelebihannya, informasi tidak terbatas, lebih mudah, nyaman bagi generasi Z, efektif dan efisien. Kekurangannya, kemungkinan terjadinya pelanggaran HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), siswa mudah terdistraksi, kemungkinan penyalahgunaan teknologi,” rinci Deny Yudiantoro.

Sementara, Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Marif Hasyim Latif Sidoarjo M. Adhi Prasnowo mengingatkan siswa pengguna digital untuk waspada terhadap keamanan digital. Untuk itu, kompetensi keamanan digital perlu dikuasai.

”Waspadai phising atau pengelabuan untuk mendapatkan data informasi, dan scam atau penipuaan melalui telepon atau email. Contohnya, peretasan akun, impersonasi, penjual palsu, lowongan kerja palsu, maupun modus percintaan,” pungkas M. Adhi Prasnowo.

Untuk diketahui, nobar webinar seperti digelar di Kota Batam ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.

KEYWORD :

Literasidigitalkominfo Siswa Digital AI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :