Sabtu, 23/11/2024 07:13 WIB

Dukung Program Makan Gratis, KKP Kejar Asupan Protein

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh program Makanan Bergizi Gratis (MBG) mengingat program ini bisa memberikan efek pengganda

Dirjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh program Makanan Bergizi Gratis (MBG) mengingat program ini bisa memberikan efek pengganda (mulplier effect) bagi masyarakat kelautan dan perikanan.

Karena itu, KKP menggandeng para pemangku kepentingan dalam temu mitra bersama 100 peserta yang terdiri dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, BUMN, koperasi, organisasi masyarakat, media, asosiasi dan pelaku usaha start up.

"Kami siap menyukseskan program MBG mengingat dampaknya, baik dari sisi peningkatan protein maupun ekonomi," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya.

Sebagai negara maritim, Budi percaya Indonesia memiliki modal penting untuk lepas dari persoalan gizi sekaligus swasembada protein. Dia pun mendorong komitmen bersama agar ikan bisa menjadi sumber protein utama masyarakat.

Apalagi asupan protein harian masyarakat masih berada di angka 62,32 gram/kapita/hari, jauh dibawah negara maju yang sudah 100 gram/kapita/hari.

"Kita negara maritim dan punya ikan yang bisa menjadi asupan protein utama, kami percaya kita bisa mengejar asupan hingga 100 gram sebagaimana negara-negara maju. Tentu cita-cita besar ini memerlukan langkah sinergi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan," ujar dia.

Dalam diskusi mengenai kemitraan strategis para mitra untuk mendukung peningkatan asupan protein ikan, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Nasional, Prof. Djoko Maryono menyebut pentingnya hilirisasi protein ikan. Menurut dia, hilirisasi perikanan bisa menghasilan modifikasi produk protein ikan yang ramah untuk generasi Z.

"Karena mereka bukan (makan) ikan gelondongan tapi yang ready to eat atau bisa langsung dimakan. saya kira inovasi dari industri harus dikembangkan karena generasi Z ini lain," kata Prof. Djoko.

Kendati MBG bisa menjadi momentum untuk meningkatkan konsumsi protein ikan di anak sekolah, dia mengingatkan ibu hamil juga perlu diperhatikan. Djoko menambahkan, ibu hamil perlu ditemani untuk diarahkan makan ikan supaya generasi yang dilahirkan bisa tercukupi proteinnya.

"Jadi anak-anak yang dilahirkan dengan kekurangan protein bisa IQ-nya kurang, di masa tuanya berisiko degeneratif," tutur Djoko.

Sementara itu, akademisi sekaligus Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Prof. Agus Trianto menekankan pentingnya menciptakan sosok idola dalam konsumsi ikan. Menurutnya, strategi ini penting mengingat generasi Z memiliki kecenderungan untuk fear of missing out (FOMO) pada suatu tren.

"Sekarang kan ada yang namanya FOMO, ikut-ikutan, kalau tidak ikut seolah-olah ketinggalan. Sosialisasi Gemarikan perlu menciptakan tren baru. Ketika sudah jadi tren semakin banyak yang ikut," ujar Agus.

KEYWORD :

Kementerian Kelautan dan Perikanan Makan Gratis Budi Sulistiyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :