Kamis, 17/10/2024 23:35 WIB

Lima Cagub Papua Barat Daya Jalani Debat Publik Perdana

Lima calon Gubernur Papua Barat Daya menjalani debat publik perdana pada Rabu (17/10) kemarin.

Debat publik perdana Pilgub Papua Barat Daya (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Lima calon Gubernur Papua Barat Daya menjalani debat publik perdana pada Rabu (17/10) kemarin. Tema debat pertama kali ini tentang pembangunan sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat Papua Barat Daya yang sehat, cerdas, produktif dan berbudaya sesuai kebijakan pembangunan dan otonomi khusus bagi Papua.

Kelima pasangan calon yang menjalani debat publik ialah Abdul Faris Umlati-Petrus Kasihiuw (PAN, PKB, Gerindra), Gabriel Assem-Lukman Wugaje (PSI, Demokrat, Nasdem, PKS), Elisa Kambu-Ahmad Nausrau (Partai Golkar).

Kemudian pasangan calon nomor urut 4 Yoppie Onesimus Wayangkau-Ibrahim Wugaje (PDIP, PPP, Partai Buruh), dan Bernad Sagrim-Sirajudin Bauw (Hanura, Perindo dan Partai Gelombang Rakyat Indonesia).

Pasangan nomor urut 1, Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw, berfokus pada sektor pendidikan. Abdul Faris mengatakan Angka Partisipasi Murni (APM) siswa di Papua Barat Daya menunjukkan tren menurun.

"Kami berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan pendidikan dengan memberikan tunjangan kesejahteraan untuk guru di daerah terpencil," kata Faris. Salah satu program yang dijanjikan adalah memberikan tunjangan kesejahteraan untuk guru-guru di daerah-daerah terpencil.

"Bilamana kami jadi gubernur, salah satu program untuk daerah-daerah kepulauan adalah tunjangan kesejahteraan guru-guru di sana. Kami sesuaikan berdasarkan karakteristik daerah-daerah yang ada di Papua Barat Daya," Faris menambahkan.

Gabriel Assem dan Lukman Wugaje, paslon nomor urut 2, mempresentasikan visi untuk masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, dan berkelanjutan. Gabriel menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia yang profesional serta birokrasi pemerintahan yang efisien dan efektif.

"Kami akan fokus pada tata kelola pemerintahan yang baik," kata dia.

Adapun pasangan nomor urut 3, Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau, menawarkan visi untuk menciptakan Papua Barat Daya yang maju, mandiri, dan sejahtera melalui pertumbuhan ekonomi lokal. Elisa menekankan pentingnya pembangunan yang berkesinambungan sebagai kunci kemajuan daerah.

Pasangan calon nomor urut 4, Joppye Wayangkau dan Ibrahim Wugaje, menekankan pentingnya pelestarian budaya dan bahasa daerah. "Kami akan memberikan kepastian hukum bagi hutan adat dan masyarakat adat, serta membuat aturan tentang hukum-hukum adat yang melibatkan pakar hukum," ujar dia.

Dia memandang perlunya dasar hukum untuk melindungi budaya dan bahasa ibu di Papua Barat Daya. "Kami sudah siapkan di program kami, yaitu memberikan kepastian hukum bagi hutan adat dan masyarakat adat," kata Joppye.

Sementara itu, calon gubernur nomor urut 5, Bernard Sagrim dan Sirajudin Bauw, juga tidak kalah ambisius dengan rencana pembentukan dua lembaga baru untuk mempercepat layanan publik dan pembangunan. Bernard menekankan kolaborasi sebagai kunci untuk mencapai kebijakan yang efektif.

"Kami percaya melalui kolaborasi, kita bisa menciptakan kebijakan yang mengakomodasi semua pihak," dia mengatakan.

Ketua KPU Papua Barat Daya, Andarias Daniel Kambu, mengatakan bahwa debat ini penting untuk membentuk opini publik yang terinformasi.

"Debat publik adalah inti dari demokrasi. Masyarakat harus dapat memilih berdasarkan informasi yang jelas tentang visi dan misi para calon," kata Andarias.

Debat perdana yang digelar KPU Papua Barat Daya ini diharapkan dapat memberi pencerahan kepada masyarakat mengenai setiap paslon sebelum pemilihan yang akan berlangsung. KPU merencanakan dua debat lanjutan pada 30 Oktober dan 20 November 2024, dengan tema yang berbeda untuk menggali lebih dalam visi dan misi para calon.

KEYWORD :

Pilgub Papua Barat Daya Pemilihan Gubernur Debat Publik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :