Lokasi Penambangan di Laut China Selatan (Foto: Xinhua)
Guangzhou - China telah berhasil menambang es yang mudah terbakar di laut Cina Selatan, Menteri Pertahanan dan Sumber Daya China, Jiang Daming mengatakan pada Kamis kemarin, penemuan ini merupakan sebuah terobosan besar yang akan menyebabkan revolusi energi secara global.
Xinhua melansir, ini adalah keberhasilan pertama China dalam menambang es yang mudah terbakar tersebut, setelah hampir dua dekade melakukan penelitian serta ekplorasi di wilayah tersebut.
Es yang mudah terbakar itu biasanya ada di dasar laut atau tundra, yang memiliki tekanan kuat dan suhu rendah untuk menjaga stabilitasnya. Es ini dapat dinyalakan seperti etanol padat, maka dari itu es ini disebut `es yang mudah terbakar.`
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Satu meter kubik es ini setara dengan 164 meter kubik gas alam biasa. Ilmuwan internasional bahkan telah meramalkan bahwa gas hidrat alami ini akan menjadi pengganti minyak dan gas alam terbaik.
China pertama kali menemukan es yang mudah terbakar tersbeut pada 2007 lalu. Menurut kepala Biro Survei Geologi China, Zhong Ziran, es ini lebih ramah lingkungan serta memiliki cadangan yang begitu besar di alam. Penambangannya sebenarnya telah dimulai pada tahun 1960an, namun penelitian baru dilakukan pada tahun 1998.
Hidrasi gas alam diklaim sebagai energi yang efisien, melimpah serta lebih ramah lingkungan. Penemuan ini merupakan langkah awal untuk merevolusi sumber energi dunia di masa depan. Maka dari itu pemerintah China akan terus mengembangkan penemuan tersebut.
"Banyak negara di sepanjang jalur perdagangan silk road sudah mulai memiliki permintaan terhadap penambangan es ini," ujar direktur komando pertambangan, Qiu Haijun, "dengan teknologi canggih, kami bisa membantu mengatasi masalah sumber energi dan meningkatkan pembangunan ekonomi dan perdagangan antar negara," tambahnya.
China Es Terbakar Sumber Daya Energi