Senin, 21/10/2024 03:58 WIB

NATO Sebut Tidak Ada Bukti Kehadiran Pasukan Pyongyang dalam Serangan Rusia

NATO Sebut Tidak Ada Bukti Kehadiran Pasukan Pyongyang dalam Serangan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri konferensi pers di Brussels, Belgia, 17 Oktober 2024. REUTERS

BRUSSELS - Presiden Ukraina menuduh Korea Utara mengerahkan perwira bersama Rusia dan bersiap untuk mengirim ribuan pasukan untuk membantu upaya perang Moskow. Meski demikian, kepala NATO mengatakan tidak ada bukti kehadiran Pyongyang pada tahap ini.

Negara-negara Barat telah lama menuduh Korea Utara mengirim senjata ke Rusia, dan dalam beberapa hari terakhir Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa negara itu juga mengirim personel, sebuah peningkatan signifikan bantuan asing untuk invasi Moskow.

"Kami memiliki informasi dari intelijen kami bahwa ... beberapa perwira tentara Korea Utara sudah berada di wilayah Ukraina yang diduduki sementara oleh musuh-musuh Rusia. Jadi mereka bergabung dengan tentara Rusia," kata Zelenskiy dalam konferensi pers di Brussels.

Dia mengatakan dia tidak dapat memberikan jumlah pasti yang ada di lapangan.

"Kami mengetahui sekitar 10.000 tentara Korea Utara, yang sedang mereka persiapkan untuk dikirim untuk berperang melawan kami," katanya, menggambarkannya sebagai "langkah pertama menuju Perang Dunia".

Sekutu-sekutu Barat Ukraina belum mengonfirmasi pernyataan Kyiv bahwa Pyongyang mengirim pasukan, meskipun mereka mengatakan mereka sedang mempelajarinya.

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan dalam konferensi pers bersama pemimpin Ukraina pada hari Kamis bahwa "kami tidak memiliki bukti bahwa tentara Korea Utara terlibat dalam pertempuran".

"Kita tahu bahwa Korea Utara mendukung Rusia dalam banyak hal – melalui pasokan senjata, pasokan teknologi, inovasi – untuk mendukung mereka dalam upaya perang, dan itu sangat mengkhawatirkan," katanya.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett mengatakan pada hari Selasa bahwa keterlibatan pasukan Korea Utara di Ukraina, jika benar, akan menandai peningkatan signifikan dalam hubungan pertahanan Moskow-Pyongyang.

Zelensky mengatakan Rusia perlu mengisi kesenjangan dalam mobilisasi dan menutupi kerugian personelnya sendiri.

Ukraina dan Barat mengatakan ratusan ribu orang Rusia telah tewas atau terluka dalam pertempuran di Ukraina, sementara kerugian militer Ukraina sendiri, yang merupakan rahasia yang dijaga ketat, juga tinggi tetapi lebih kecil. Pasukan Moskow telah maju selama beberapa bulan terakhir di timur Ukraina.

Ukraina telah meminta sekutu untuk menanggapi dengan tegas bantuan Korea Utara untuk Rusia, termasuk dengan menjatuhkan sanksi baru dan semakin mengisolasi Pyongyang.

KEYWORD :

Presiden Ukraina Tuduh Korut Bantu Pasukan Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :