Senator Paul Finsen Mayor (Istimewa)
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Prabowo Subianto melantik jajaran Kabinet Merah Putih di Istana negara pada Senin (21/10/2024). Lebih dari 100 orang Tokoh menduduki jabatan Menteri dan Wakil Menteri di kabinet periode ini
Paul Finsen Mayor sebagai Senator asal Provinsi Papua Barat Daya bereaksi dengan nama-nama yang masuk di Kabinet.
"Sebagai anak bangsa dan sebagai anak adat, saya berhak menyampaikan kritikan mewakili suara rakyat dari Tanah Papua," ungkap Paul Finsen.
Paul Finsen menyoroti banyaknya jumlah tokoh yang masuk dalam daftar kabinet Prabowo - Gibran yang bisa berpengaruh pada urusan administrasi ketatanegaraan dan tumpang tindih urusan struktur keorganisasian.
"Dengan banyaknya Menteri dan Menko jangan sampai terkesan kepemimpinan Prabowo - Gibran hanya kebanyakan urus tugas pokok fungsi dan kewenangan kabinetnya. Sehingga memperlambat kinerja birokrasi. Sementara, urusan kerakyatan malah mandek," bebernya.
Senator yang juga sebagai Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberai Membawahi Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya ini menegaskan, banyak Menteri dan Menteri Negara Koordinator (Menko) dapat menambah beban keuangan negara disedot dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi fungsi mengerucut akibat tumpang tindih jabatan, pelimpahan kewenangan, lamban koordinasi antara pejabat fungsional atau debirokratisasi.
"Inilah salah satu yang mengkhawatirkan adalah pelimpahan kewenangan, jangan sampai mereka hanya urusan itu-itu saja di masa periode kerja Prabowo - Gibran," tegasnya sembari mencontohkan, apa yang akan terjadi lintas koordinasi kerja antara Kementerian Hukum dan HAM dengan Menteri HAM.
Paul juga membandingkan dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dimana jumlah Menteri pada kabinetnya bertajuk Indonesia Maju hanya berjumlah 34 terdiri atas empat Menteri Koordinator dan 30 Menteri.
Dan keseluruhan bekerja dengan sesuai fungsional, tidak seperti pilihan era Prabowo - Gibran terkesan sekedar bagi-bagi kue.
"Kabinet Prabowo - Gibran, saya sebut gemuk struktur miskin fungsi," kata Paul Finsen.
KEYWORD :Kabinet Merah Putih Paul Finsen