Menteri Transmigrasi (Mentarans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara usai menerima kunjungan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di gedung Transmigrasi, Kalibata, Jarta (FOto: Agus Mughni/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sepakat jika transmigran merupakan patriot bangsa.
Menko AHY sepakat dengan Menteri Transmigrasi (Mentarans) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara yang menyatakan bahwa ke depan transmigran bukan lagi kaum yang terpinggirkan.
Hal tersebut Mentrans Iftitah sampaikan usai menerima kunjungan kerja Menko AHY ke Kementerian Tragmigrasi, Kalibata, Jakarta, pada Selasa (22/10).
"Saya tadi berdiskusi dengan Pak Menko, sebetulnya kan yang paling penting lagi sekarang kita harus mengubah paradigma berpikir memandang para transmigran ini. Kami akan menekankan bahwa para transmigran itu adalah para patriot bangsa. Bukan lagi kaum yang terpinggirkan atau kaum yang dipindahkan, kira-kira begitu," ujar Mentrans Iftitah.
Mentrans Iftitah menegaskan bahwa program transmigrasi tidak sekedar memindahkan warga transmigran dari satu tempat ke tempat lainnya.
Kunjungi Kementerian Transmigrasi, Menko AHY Bangun Sinergi Percepat Pembangunan Ekonomi Berkeadilan
"Jadi [program transmigrasi] tidak hanya sekedar perpindahan manusia atau migrasi manusia, tetapi juga mereka adalah para patriot bangsa yang bekerja untuk negara ini dalam rangka menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan. Kemudian juga mengentaskan kemiskinan, memperbaiki taraf hidup yang lebih baik," ujarnya.
"Kalau misalkan mereka tinggal di kota-kota besar, tidak punya pekerjaan, tentu konflik sosial juga akan lebih tinggi. Kesenjangan sosial juga akan lebih tinggi. Dengan mereka memiliki penghidupan yang lebih baik di daerah yang baru, tentu juga efek atau dampak sosial akan lebih positif," sambung Mentrans Iftitah.
Selain itu, Mentrans juga mengatakan, pihaknya akan menyiapkan transmigran yang kapabilitasnya mumpuni dan menghargai kerukunan, termasuk melakukan pendekatan ke para pemuka agama, tokoh, adat setempat.
"Sehingga kita siapkan dulu kapasitasnya, kapabilitasnya. Ada semacam standar yang kurang lebih sama. Sehingga para pendatang pun nantinya kita latih bukan hanya skill untuk bekerja, tapi juga skill bagaimana berkomunikasi dan berbudaya," ujarnya.
"Kalau ada istilah, di mana bumi dipicak, di situ langit dijunjung. Jadi misalkan bagaimana para transmigran dari daerah Sumatera, kemudian misalkan dipindahkan ke NTT, kita harus menghormati adat-adat NTT itu seperti apa. Sehingga kita lakukan pelatihan itu juga termasuk budaya, bahkan mungkin seni juga," sambung Mentrans Iftitah.
Sehingga, lanjut Mentrans Iftitah, akulturasi budaya, keberagaman Indonesia, persatuan Indonesia itu betul-betul terwujud. "Itulah kenapa saya tadi sampaikan bahwa para transmigran adalah patriot bangsa," ujarnya.
Hal senada disampaikan Menko AHY. Ia sepakat bahwa transmigran adalah patriot bangsa. Ia juga sepakat bahwa berpindah ke suatu daerah membutuhkan kehadiran bukan hanya secara fisik tapi juga skills keterampilan serta pengalaman-pengalaman tertentu.
AHY pun berharap terjalin kolaborasi dan sinergi yang baik antara kementerian yang di bawah koordinasinya, sehingga mampu mampu mempercepat proses transmigrasi yang berkelanjutan dan berkeadilan.
"Sehingga orang juga yakin berpindah tempat itu bukan hanya mengembara tanpa tujuan. Tetapi justru ada kejelasan, ada kepastian karena disiapkan infrastruktur yang mendukung bukan hanya kehidupan tapi juga pekerjaan dan produktivitasnya," ujarnya.
"Jadi ini penting sekali itulah mengapa hadirnya Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang baru ini, saya rasa dengan tujuan untuk segera mengintegrasikan berbagai upaya tadi," kata AHY.
Sebagai informasi, Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang dipimpin AHY membawahi lima kementerian terkait lainnya, yakni Kementerian Transmigrasi, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN); Kementerian Pekerjaan Umum (PU); Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan Kementerian Perhubungan.
Transmigrasi, mulanya merupakan bagian dari Kementerian Desa, Pembangunan Daeraha Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Kini, di pemerintahan Prabowo-Gibran, transmigrasi menjadi kementerian tersendiri, namanya Kementerian Transmigrasi.
KEYWORD :Menko AHY Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara Transmigran