Presiden Sudan, Omar al-Bashir
Jakarta - Presiden Sudan Omar al-Bashir, yang didakwa atas tuduhan kejahatan perang dan genosida, tidak akan menghadiri KTT Islam di Arab Saudi akhir pekan ini dimana Presiden Donald Trump akan jadi salah satu tamu kehormatan.
Al-Bashir malah menugaskan Menteri Luar Negeri, Taha al-Hussein untuk mewakilinya di pertemuan puncak yang diadakan di Riyadh, menurut kantor berita SUNA. KTT tersebut akan mempertemukan lebih dari 50 pemimpin dari negara-negara Muslim dan Arab.
Arab Saudi mengadakan acara tersebut dengan slogan "Together We Prevail" dengan harapan bisa memerangi ideologi ekstremis dan bekerja sama dengan sekutu Amerika dan Islam untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Pemimpin Sudan selama jabatanya berada dalam daftar yang paling dicari oleh Pengadilan Pidana Internasional karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang dan genosida di wilayah Darfur, Sudan. Jaksa ICC mengeluarkan dua perintah untuk penangkapan al-Bashir, pada Maret 2009 dan Juli 2010.
Wilayah Darfur telah menjadi lokasi konflik kekerasan sejak 2003, ketika pemberontak mengangkat senjata melawan pemerintah di ibukota, Khartoum menuduhnya melakukan diskriminasi dan pengabaian. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan 300.000 orang tewas dalam konflik tersebut dan sekitar 2,7 juta lainnya telah meninggalkan rumah mereka.
Dua hari yang lalu, kedutaan AS mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyuarakan penolakannya terhadap rencana al-Bashir untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut. Sudan telah mendapat sanksi keuangan AS sejak tahun 1990an setelah ditunjuk sebagai "sponsor negara untuk terorisme."
Seminggu sebelum meninggalkan kantor, Presiden Barack Obama meredakan beberapa sanksi di Sudan dengan alasan tindakan positif oleh pemerintah, termasuk pengurangan aktivitas militer yang menyinggung dan bekerja sama dengan AS untuk mengatasi konflik regional dan ancaman terorisme.
Tapi kemudian, administrasi Trump memilih Sudan sebagai satu dari enam negara mayoritas Muslim yang warga negaranya dilarang berimigrasi ke AS. Sudan memiliki ikatan militer, bisnis dan politik yang erat dengan Arab Saudi. Ini juga merupakan bagian dari sebuah koalisi pimpinan-Saudi yang sedang berperang di Yaman melawan milisi Syiah Houthi.
KEYWORD :Sudan Omar al-Bashir Donald Trump PBB