Pelaksanaan kegiatan reakreditasi pelatihan, di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara.
Jakarta, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar kegiatan reakreditasi pelatihan, di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, satu-satunya UPT pelatihan kesehatan hewan di Indonesia.
Kegiatan yang berlangsung mulai 23 hingga 25 Oktober 2024 ini mencakup tiga jenis pelatihan: Inseminasi Buatan, Teknis Kesehatan Hewan, dan Keurmaster, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian dan peternakan.
Proses reakreditasi melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap kurikulum, fasilitas, dan tenaga pengajar. Langkah ini memastikan bahwa peserta pelatihan mendapatkan pendidikan yang tidak hanya relevan tetapi juga sesuai dengan perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menilai, akreditasi pelatihan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menjamin bahwa tenaga profesional di sektor pertanian mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
"(Akreditasi) ini bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dalam industri pertanian kita. Saya berharap pelatihan yang terakreditasi ini akan mendorong inovasi dan produktivitas, serta mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Mentan Amran.
Tingkatkan Produktivitas Peternakan, Kementan Sosialisasikan SKKK Bidang Inseminasi Buatan Ternak Babi
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti. Ia menekankan bahwa akreditasi adalah kunci untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan SDM di sektor pertanian.
“Dengan akreditasi ini, kita dapat memastikan bahwa pelatihan yang diberikan memenuhi standar kualitas yang diharapkan, sehingga peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang relevan dan aplikatif,” ujar Santi.
Dengan adanya akreditasi, lanjut Santi, diharapkan pelatihan ini akan mendorong inovasi dan produktivitas dalam industri pertanian di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelatihan agar para tenaga profesional dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Proses reakreditasi ini difasilitasi oleh Pusat Pelatihan Pertanian yang ditunjuk oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Tim asesmen yang terdiri dari ahli dan asesor berpengalaman melakukan penilaian terhadap semua aspek pelatihan untuk memastikan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan.
Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara, I Gusti Made Ngurah Kuswandana, Kamis (24/10/2024) menyampaikan reakreditasi merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa tenaga profesional di bidang inseminasi buatan dan kesehatan hewan mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
"Karena BBPKH Cinagara sebagai balai pelatihan Kesehatan hewan satu-satunya di Indonesia, tentu menjadi tuntutan untuk memberikan kualitas pelatihan terbaik,” ujar Made saat membuka kegiatan reakreditasi tersebut.
“Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan hewan ternak, yang pada gilirannya mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Made.
Dengan inisiatif ini, BPPSDMP Kementan melalui BBPKH Cinagara berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelatihan dan membekali tenaga profesional dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di sektor pertanian dan peternakan.
Reakreditasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi industri pertanian dan peternakan di Indonesia.
KEYWORD :Kementan Idha Widi Arsanti Pertanian Reakreditasi BPPSDMP