Sabtu, 26/10/2024 12:33 WIB

Misteri Penembakan Misterius `Petrus" Era Presiden Soeharto

Tujuan utama operasi ini adalah untuk memberantas preman, penjahat jalanan, dan para residivis

Screen berita penembakan misterius atau dikenal petrus di era Presiden Soeharto yang terjadi di Yogyakarta

Jakarta, Jurnas.com - Penembakan Misterius, yang lebih dikenal dengan istilah Petrus, merupakan operasi rahasia yang dilakukan pada era pemerintahan Presiden Soeharto di awal tahun 1980-an. Tujuan utama operasi ini adalah untuk memberantas preman, penjahat jalanan, dan para residivis yang dianggap mengancam ketertiban umum. Operasi Petrus mulai intensif dilakukan pada tahun 1983 hingga 1985, di mana banyak pelaku kriminal yang ditembak secara misterius, sering kali tubuh mereka ditemukan dengan luka tembak di dada atau kepala, dan mayat-mayat tersebut kemudian dibiarkan sebagai “peringatan” bagi masyarakat lainnya.

Korban Pertama Penembakan Misterius
Identitas korban pertama dalam operasi ini sulit ditentukan karena keterbatasan informasi dan sifat rahasia operasi tersebut. Namun, yang menjadi salah satu titik awal operasi Petrus adalah wilayah Yogyakarta dan Jakarta, yang saat itu dikenal memiliki tingkat kejahatan cukup tinggi. Salah satu korban yang dikenal di tahap awal operasi ini adalah seorang residivis yang mayatnya ditemukan dengan tanda-tanda khas Petrus — luka tembak di dada dan bekas kain hitam yang menutupi wajah atau tangan yang terikat. Hal ini menjadi pola yang ditemukan pada korban-korban Petrus lainnya.

Dampak Psikologis dan Sosial
Operasi ini menciptakan efek psikologis yang besar di masyarakat. Dengan ditemukannya banyak mayat preman dan penjahat di berbagai kota, ketakutan mulai menyebar di kalangan masyarakat, terutama di kalangan pelaku kejahatan. Ini menjadi semacam peringatan tidak langsung yang menimbulkan ketakutan bagi mereka yang terlibat dalam tindakan kriminal. Sementara sebagian masyarakat merasa aman karena adanya “pembersihan,” sebagian lainnya merasa takut karena tindakan ini dilakukan tanpa proses hukum.

Kontroversi dan Kritik
Operasi Petrus kemudian mendapat kritik tajam dari aktivis hak asasi manusia, media, dan masyarakat internasional, karena tindakan ini dianggap melanggar prinsip hukum dan hak asasi manusia. Banyak pihak menyayangkan tindakan pembunuhan tanpa proses pengadilan ini, terutama karena ada dugaan bahwa tidak semua korban adalah pelaku kejahatan.

Meski pemerintah pada waktu itu tidak pernah mengakui keterlibatan secara langsung, pada tahun-tahun berikutnya, Soeharto mengakui bahwa operasi tersebut memang dilakukan untuk memberikan “efek jera.”

KEYWORD :

Penembakan Misterius Petrus Presiden Soeharto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :