Jum'at, 25/10/2024 23:21 WIB

Ratusan Jemaah Umrah Telantar di Malaysia, Diduga Pakai Travel Milik Calon Bupati

Ratusan jemaah umrah asal Padang telantar di Kuala Lumpur, Malaysia. Sudah enam hari mereka tak kunjung mendapatkan kejelasan dari pihak travel.

Jemaah umrah asal Padang telantar di Malaysia (Foto: Dok. Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Niat hati beribadah ke Tanah Suci, ratusan jemaah asal Padang, Sumatera Barat, malah telantar di Kuala Lumpur, Malaysia. Selama enam hari terakhir, mereka belum kunjung mendapatkan kejelasan dari pihak travel.

Dalam video yang diperoleh Jurnas.com pada Jumat (25/10), tampak seorang perempuan paruh baya berjilbab hitam menyampaikan protes kepada seorang laki-laki, karena belum diberangkatkan oleh biro travel ke Mekah.

"Kami ke mari mengumpulkan gaji sedikit demi sedikit untuk beribadah ke Mekah. Seandainya kami tidak berangkat, kami tidak kurang akal, kami tidak bodoh. Banyak yang pintar-pintar. Karir bapak akan hancur," kata perempuan tersebut.

Menurut informasi yang beredar di kalangan biro travel, ratusan jemaah telantar tersebut berangkat melalui AET Travel Internasional, yang berada di bawah naungan PT Penjuru Wisata Negeri.

Sementara itu, ketika dicek di laman SIMPU Kementerian Agama, PT Penjuru Wisata Negeri terdaftar dengan SK Nomor 622 Tahun 2019 dan pemilik atas nama Rizki Kurniawan Nakasri.

Adapun Rizki merupakan pengusaha sekaligus politisi Partai NasDem yang menjabat sebagai Wakil Bupati Lima Puluh Kota periode 2021-2024. Rizki diketahui kembali maju dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Perempuan yang tampak dalam video juga sempat menyinggung soal pencalonan ini. Dia berjanji akan mengerahkan banyak orang untuk tidak mencoblos sosok laki-laki tersebut.

"Kalau kami viralkan ke orang-orang Lima Puluh Kota, orang-orang tidak akan memilih bapak. Jadi kini bapak hancur akan kami sebarkan," kata dia.

"Kamipun di kampung seandainya pulang tanpa berangkat ke Tanah Suci, kami akan menggerakkan massa, keluarga yang 100 orang ini yang bapak gagalkan, keluarganya akan bertindak menyerang bapak dan menyerang kantor bapak. Kami juga akan menempuh jalur hukum, kami bukan orang bodoh yang bisa bapak bohongi dengan cara-cara seperti ini," dia menambahkan.

Di akhir video, perempuan itu meminta pihak travel memastikan bahwa ratusan jemaah umrah yang sedang telantar berangkat ke Mekah, termasuk menyediakan akomodasi yang layak hingga pulang ke kampung halaman.

"Yang penting kami sampai di Tanah Suci dengan PP (pulang-pergi, Red). Jangan kami nanti di sana tidak ada hotel, tidak ada tiket untuk pulang. Jadi, walau nanti ada yang pulang ke Padang karena tidak tahan keadaan selama enam hari di Kuala Lumpur, jangan kira dia di kampung akan diam," dia menegaskan.

Sementara itu, AET Travel Internasional saat dihubungi Jurnas.com melalui kontak yang tertera di laman resminya tak menjawab secara spesifik mengenai video ini. Termasuk, perihal ratusan jemaah tersebut berangkat melalui biro travel tersebut.

"Malam kita tidak buka cabang di Kuala Lumpur," tulis pihak AET Travel Internasional.

Kontak tersebut juga seolah melempar informasi dengan meminta Jurnas.com untuk menghubungi kantor pusat AET Travel Internasional di Padang. Padahal, nomor yang tertera tercatat sebagai call center AET Travel Internasional area Padang.

"Ini kan nomor saya yang cabang Depok. Yang website asli HO (head office, Red)-nya kan ada (nomor area Padang)," demikian bunyi balasan selanjutnya.

Berdasarkan penelusuran Jurnas.com, PT Penjuru Wisata Negeri masuk dalam daftar 293 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang izin operasionalnya masih dibekukan sementara oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, karena belum melakukan sertifikasi PPIU.

Padahal, syarat sertifikasi wajib dipenuhi oleh seluruh PPIU sebagaimana amanat Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1251 Tahun 2021.

293 PPIU yang dibekukan sementara, sebagai konsekuensinya tidak diperbolehkan mendaftarkan jemaah umrah, karena username dan ID di Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh) juga tidak dapat diakses, hingga melakukan sertifikasi secara resmi.

KEYWORD :

Jemaah Umrah Telantar AET Travel Internasional Cabup Lima Puluh Kota




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :