Anggota Komisi III DPR RI, Benny K. Harman. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman ikut menyoroti kasus Ipda Rudy Soik yang dipecat sebagai anggota Polri karena ada kesalahan dalam penyelidikan kasus dugaan mafia BBM.
Politikus Demokrat ini sangat prihatin dengan kasus yang menimpa Rudy. Padahal, selama 15 tahun ini, Benny mengenal Rudy sebagai simbol dari masyarakat NTT.
"Saya sampaikan Rudy representasi simbol masyarakat NTT. Kalau Rudy saat ini diperlakukan tidak manusiawi, tidak aneh tokoh di NTT angkat bicara. Apa betul Rudy melakukan hal yang dituduhkan?" kata Benny dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR, Senin (28/10).
Rapat ini juga turut hadir Kapolda NTT Daniel Tahi Silitonga beserta jajaran.
"Saya ingat 15 tahun silam Rudy dijebloskan ke bui karena TPPO, saya anggota Komisi III, saya kunjungi ke rutan di Mapolresta Kupang. Enggak ada yang berani kunjungi, tapi saya memberanikan datang ketemu beliau," imbuhnya.
Benny mengungkapkan, Rudy sejak lama memang terkenal rajin dalam mengusut TPPO. Karenanya, dia kaget saat mengetahui Rudy dipecat karena kesalahan dalam pengusutan kasus mafia BBM.
"Pemecatan Rudy karena kesalahan penanganan kasus BBM diduga melibatkan pengusaha hitam dan ditengarai ada kerja sama dengan pejabat Polda dihadapkan sidang kode etik," ujar Benny.
"Enggak masuk di akal saya Pak Kapolda, ada apa sebetulnya ini? Kalau ada kesalahan dilakukan Rudy apakah setimpal hukuman dijatuhkan kepadanya?" tambah dia.
Benny meyakini, ada sesuatu di balik pemecatan Rudy Soik. Ia menduga Kapolda NTT dikerjai oleh anak buahnya.
"Kayaknya ada masalah di balik ini, masalah itu saya temukan, orang yang memasuki Rudy ke bui di kasus TPPO, ada di Polda NTT, saya duga ini balas dendam," ucap Benny.
Dia menjelaskan, Kapolda merupakan orang bijak. Benny menduga Kapolda dikerjai anak buah buat untuk menghukum Rudy.
“Enggak masuk akal ini Pak Kapolda kasus BBM kok sampe dipecat gitu, yang bener aja lah," tutur dia.
"Sayang Polda provinsi sampai dipanggil pusat hanya untuk tanggung jawab kekeliruan, kecuali Pak Kapolda membela anak buah, sayang Pak Kapolda ini, diadili di sini, dipermalukan di sini, apa ndak ada cara lain lebih bijak selain soal TPPO?" Imbuh Benny.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi III Benny K Harman Demokrat pemecatan Rudy Soik
