Jose Mourinho menyoroti perlakuan tidak adil UEFA (Foto: Mirror)
Ankara, Jurnas.com - Pelatih Fenerbahce, Jose Mourinho, menyoroti perlakuan tidak adil UEFA terhadap dirinya, terutama sejak kalah dalam final Liga Europa 2023, ketika dia masih menukangi AS Roma.
Usai membawa Roma juara Liga Konferensi Eropa pada edisi perdana, Mourinho kembali membantu klub Italia itu mencapai final Liga Europa pada edisi 2023. Namun, Giallorissi gagal memenangkan usai kalah dri Sevilla.
Selama laga final, Mourinho terlibat cekcok dengan wasit Anthony Taylor. Pelatih Portugal itu dituding melakukan pelecehan verbal terhadap ofisial pertandingan, dan hukumannya skorsing empat pertandingan.
"Perasaan saya adalah, saya dalam masalah di Eropa. Saya kalah di final dengan cara yang masih tidak saya terima, dan sejak itu saya merasakannya," kata Mourinho dikutip dari Sky Sports pada Rabu (30/10).
"Saya tidak ingin diperlakukan istimewa, saya ingin diperlakukan jujur. Hanya itu. Jadi, jika saya melakukan kesalahan, hukum dan bayar, tetapi jika saya tidak melakukan kesalahan, biarkan saya tenang, tetapi ini semakin sulit. Sejak final Budapest itu, semuanya semakin sulit," dia menambahkan.
Jose Mourinho Incar Victor Lindelof
Dia menganalogikan bahwa UEFA sebagai asosiasi sepak bola Eropa seharusnya berlaku adil, entah kepada bintang lapangan seperti Lionel Messi, maupun pemain yang baru merumput.
"Dan untuk pelatih, aturannya sama. Tidak masalah apakah Anda Carlo Ancelotti atau pelatih muda yang baru memulai. Ancelotti harus berperilaku sama seperti anak muda. Itulah yang saya inginkan untuk diri saya sendiri, dan itulah yang tidak saya dapatkan," ujar dia.
Diketahui, UEFA menjadi sorotan usai memberikan penghargaan Ballon d`Or kepada gelandang Manchester City, Rodri. Padahal, bintang Real Madrid, Vinicius Junior, sebelumnya disebut-sebut bakal meraih titel individu bergengsi tersebut.
KEYWORD :Jose Mourinho UEFA Liga Europa