Menteri Agama, Nasaruddin Umar (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Agama (Menag) Prof. Nasaruddin Umar mengatakan bahwa umat Islam memiliki banyak pundi-pundi keuangan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat. Selain zakat yang ditunaikan satu tahun sekali, ada total 27 pundi-pundi umat.
Karena itu, Menag menyayangkan umat Islam yang hanya melakukan pengeluaran melalui zakat, di saat bisa mendermakan harta melalui cara-cara lain, antara lain sedekah, wakaf, hibah, dan infak.
"Alangkah pelitnya umat Islam kalau pengeluarannya zakat. Zakat itu tidak populer pada masa nabi dan sahabat. Yang terkenal sedekah," kata Menteri Nasaruddin dalam konferensi ISEF di Jakarta, pada Jumat (1/11) kemarin.
"Saya kira kita jangan banyak memperkenalkan zakat, tapi sedekah. Karena unlimited dan lebih banyak dari zakat," dia menambahkan.
Potensi zakat di Indonesia memang cukup besar. Nilainya mencapai Rp372 triliun sepanjang 2023 menurut data Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Menteri Nasaruddin yakin apabila seluruh pundi-pundi umat selain zakat dan wakaf kian digalakkan, maka mampu mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.
"Misalnya luqathah atau barang hilang. Di zaman (khalifah) Umar, tanah yang tidak digarap selama lima tahun berturut-turut itu dikembalikan ke negara. Banyak tanah di kampung punya orang jakarta. Mubazir itu. Tanah yang puluhan tahun tidak digarap sedangkan banyak petani yang bisa menggarap," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Komaruddin Amin menyebut potensi wakaf di Indonesia menyentuh angka Rp180 triliun per tahun, serta nilai aset wakaf mencapai Rp2.000 triliun.
Anggota Pansus Haji DPR dan Saksi Dapat Intimidasi Saat Bongkar Kasus Kuota Haji Tambahan
"Sebagian sudah berfungsi sebagai lembaga pendidikan, pesantren, kuburan. Tantangan kita adalah bagaimana wakaf ini berguna untuk umat," kata Komaruddin.
KEYWORD :Menteri Agama Nasaruddin Umar Sedekah Zakat