Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (Foto: Agus Mughni/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan anggur asal Tiongkok, Shine Muscat aman dikonsumsi. Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan keamanan dan kebersihannya seperti mencuci buah tersebut sebelum dikonsusmsi.
Selain itu, Arief juga mengimbau masyarakat agar mengutamakan jenis buah atau pangan dalam negeri alias lokal ketimbang pangan impor.
Terkait anggur muskat asal Tiongkok, Arief menjelaskan, berdasarkan hasil uji cepat residu pestisida terhadap 350 sampel, diketahui bahwa 90% sampel negatif dan 10% sampel terdeteksi positif, tapi dengan kadar yang rendah atau di bawah ambang batas maksimum residu (BMR).
"Kami juga sudah melakukan uji laboratorium terhadap 240 senyawa residu pestisida pada anggur ini dan hasilnya terdeteksi 219 senyawa negatif dan 21 senyawa mengandung residu pestisida, namun masih sangat jauh di bawah BMR," ujarnya di Jakarta, Senin (4/11).
Lebih lanjut Arief menjelaskan, dari hasil uji ini juga dinyatakan tidak ada senyawa berbahaya dalam angur muscat seperti dugaan dari pemerintahan di Thailand yaitu mengandung pestisida chlorvyrifos.
Uji Cepat, Anggur Shine Muscat Aman di Konsumsi
Namun, lanjut Arief, apabila di kemudian hari ditemukan produk yang tidak aman di peredaran, Bapanas akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Kami akan memberi peringatan kepada pelaku usaha dan penarikan produk tersebut dari pasaran untuk mencegah dampak yang lebih luas terhadap kesehatan masyarakat," ujar Airef.
Adapun terkait imbauan kepada masyarakat, Arief menekankan pentingnya melakukan pencucian anggur miscat khususnya dan buah lainnya sebelum dikonsumsi.
Dengan hal demikian, masyarakat dapat mengurangi resiko adanya residu atau cemaran lain yang masih tertinggal di permukaan buah, mengingat anggur merupakan komoditas yang dapat langsung dikonsumsi tanpa pengupasan.
"Tindakan ini sangat penting untuk mengurangi resiko adanya residu atau cemaran lain yang masih tertinggal di permukaan buah mengingat anggur merupakan komoditas yang dapat langsung dikonsumsi tanpa pengupasan. Sebaiknya bukan hanya anggur tetapi setiap buah sebaiknya masyarakat mencuci sebelum dikonsumsi," ujar Arief.
Selain itu, Arief juga mengimbau masyarakat agar senantiasa menerapkan praktik keamanan pangan seperti membaca label yang tertera, pilih komoditas yang memiliki izin edar dan teliti sebelum membeli.
"Sehingga masyarakat semakin teredukasi mengenai pentingnya keamanan pangan. Dalam Perbadan nomor 1 tahun 2023 tentang Label Pangan Segar, Bapanas mewajibkan dicantumkannya informasi yang diperlukan di kemasan untuk menjamin pangan segar tersebut aman untuk dikonsumsi," ujarnya.
Di sisi lain, kata Arief, Bapanas juga terus mendorong peningkatan konsumsi pangan lokal termasuk komoditas buah-buahan yang banyak diproduksi di dalam negeri.
"Jadi kita sudah punya perpres 81 tahun 2024 tentang percepatan penganekaragaman pangan berbasis potensi sumber daya lokal. Jadi kita imbau kepada masyarakat untuk bisa sama-sama mengkonsumsi pangan lokal," ujar Arief.
Diketahui, baru-baru ini publik sempat dihebohkan dengan penemuan anggur shine muscat yang mengandung pestisida melebihi batas aman yang memicu kekhawatiran global, khususnya negara-negara yang mengimpor jenis buah tersebut dari Tiongkok.
KEYWORD :Bapanas Arief Prasetyo Adi Anggur Shine Muscat Pangan Lokal