Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal MI (Foto: Ist/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal MI mengaku cemas dan berang dengan terjadinya berbagai kasus kriminal yang dipicu kecanduan judi online (judol) di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir ini.
Untuk itu, Legislator PKB yang terpilih dari Dapil Sulawesi Selatan 1 ini mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk melakukan langkah khusus dan serius dalam memberantas judi online.
“Komisi 1 DPR RI mendesak Komdigi segera mengambil langkah-langkah luar biasa (extraordinary),” ujar Deng Ical sapaan akrab Syamsu Rizal dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/11).
Deng Ical juga meminta Kementerian Komdigi agar menjalin koordinasi yang lebih baik dengan berbagai staleholder termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN dalam pemberantasan judi online ini.
“Libatkan BIN dan BSSN. Tukar data dan sharing resources supaya bisa segera menumpas praktek Judol,” ujarnya menyarankan.
Deng Ical mengatakan dampak judi online yang luar biasa terhadap peningkatan kekerasan anak, perceraian rumah tangga bahkan sampai pada dekadensi moral anak menjadi alasan utama.
Ia menyebut di Jakarta, Pj Gubernur telah merilis 57 kekerasan anak karena judi online. Belum lagi, lanjut Deng Ical, angka perceraian yang disebabkan masalah rumah tangga yang terlilit pinjaman online.
“Sampai pada perubahan perilaku anak yang cenderung menyendiri dan asosial karena kecanduan judol,” sebut dosen Ilmu Komunikasi ini.
Sebelumnya Deng Ical mengapresiasi kinerja Komdigi yang telah mampu menutup 187.000 situs judi online.
“Ini langkah berani yang patut diacungi jempol,” sambung mantan Wakil Wali Kota Makassar ini.
Tantangan selanjutnya, kata Deng Ical, Kementerian Komdigi harus melanjutkan penutupan ke situs-situs yang lebih besar, bahkan yang terafiliasi dengan situs di luar negeri atau lembaga transnasional.
“Di situlah pentingnya koord lintas KL dan Badan. Kalau perlu minta bantuan Kemenlu untuk menjalin komunikasi dengan Interpol dan lembaga lainnya,” sarannya.
“Judol bisa saja menjadi bagian dari Proxy war internasional untuk melemahkan kekuatan Indonesia,” ujar Deng Ical.
KEYWORD :DPR RI Syamsu Rizal Kementerian Komdigi Judi Online BIN BSSN