Anggota Komisi I DPR RI Sarifah Ainun Jariyah. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi I DPR RI Sarifah Ainun Jariyah meminta pemerintah untuk bertindak tegas menolak masuknya aplikasi temu ke Indonesia.
Menurut dia, pemerintah harus bertindak tegas menolak aplikasi temu karena bisa mematikan sektor UMKM yang ada di Indonesia.
"Saya sangat tidak setuju dengan adanya aplikasi temu, kenapa dikatakan begitu karena dia menghubungkan langsung antara pabrik dengan konsumen jadi bisa dibayangkan dengan persenan diskon yang besar bisa jadi UMKM yang ada akan terpinggirkan," kata Sarifah dalam keterangan resminya dikutip Rabu (6/11).
Politikus muda PDIP tersebut menuturkan bila ia pernah melihat langsung aplikasi tersebut dan bisa memberikan diskon sampai 90 persen.
Hal tersebut ia temukan dari temannya yang berasal dari luar negeri dan sudah menggunakan aplikasi tersebut dan dengan adanya aplikasi tersebut tentu akan mengancam keberadaan UMKM di Indonesia.
"Jadi UMKM akan kalah harga dengan diskon yang diberikan di aplikasi tersebut karena diskonnya bisa sampai 90 persen bahkan disitu dari yang saya temukan dari teman teman saya yang berasal dari luar negeri dan sudah menggunakan aplikasi tersebut," tutur Sarifah.
"Ditambah dari aplikasi ini juga banyak memberikan program barang gratis dan otomatis ini akan menyingkirkan UMKM kita," imbuhnya.
Untuk itu, Sarifah berharap bila aplikasi temu itu benar-benar bisa ditolak masuk ke Indonesia karena menurutnya akan banyak UMKM yang merasakan dampak dari adanya aplikasi tersebut.
Selain itu, Sarifah menyatakan bila aplikasi Ini bisa memotong habis jalur distribusi karena menghubungkan langsung antara pabrik dengan konsumen.
"Jadi saya harap aplikasi ini benar-benar ditolak oleh pemerintah dan tidak boleh masuk ke Indonesia karena itu bisa menyingkirkan UMKM," tutupnya.
KEYWORD :
Warta DPR PDIP UMKM Komisi I Sarifah Ainun Jariyah aplikasi temu