Prajurit Korps Marinir Indonesia TNI Al ketika menampilkan yael-yel (Foto: Antara)
Jakarta, Jurnas.com - Korps Marinir Indonesia merupakan salah satu pasukan elit yang memiliki kemampuan khusus dalam melaksanakan operasi amfibi, yaitu operasi yang melibatkan serangan dari laut menuju darat. Korps Marinir memiliki peran strategis dalam menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia yang sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau.
Sejarah terbentuknya Korps Marinir Indonesia berakar dari perjuangan kemerdekaan dan kebutuhan militer negara untuk menghadapi ancaman eksternal. Berusia 79 tahun pada 15 November 2024, Korps Marinir terus memainkan peran vital dalam menjaga keamanan negara.
Berikuti ini adalah ulasan mengenai asal usul pembentukan Korps Marinir Indonesia hingga peran dan pengaruhnya dalam menjaga kedaulatan negara di pulau-pulau ini, yang dirangkum Jurnas.com dari berbagai sumber.
1. Latar Belakang: Perjuangan Kemerdekaan dan Kebutuhan Pasukan Amfibi
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, negara baru ini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan kemerdekaannya dari agresi penjajahan Belanda dan ancaman eksternal lainnya. Sebagai negara kepulauan, Indonesia harus menjaga ribuan pulau dan wilayah pesisir yang rawan terhadap ancaman dari luar.
Pada saat itulah kebutuhan akan pasukan yang mampu melakukan operasi amfibi (serangan dari laut ke darat) menjadi sangat penting. Sebagai negara dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia membutuhkan pasukan yang tidak hanya menguasai medan darat, tetapi juga dapat mengoperasikan wilayah laut dengan efektif.
Seiring dengan itu, pasukan yang akan menjadi Korps Marinir dibentuk untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dengan tujuan menjaga kedaulatan wilayah laut dan pesisir Indonesia.
2. Pembentukan Korps Marinir Indonesia
Korps Marinir Indonesia dibentuk pada 15 November 1945, berdasarkan keputusan pemerintah yang dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman. Pembentukan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat Angkatan Laut yang baru terbentuk setelah proklamasi kemerdekaan. Pasukan yang tergabung dalam Korps Marinir dilatih untuk melakukan operasi gabungan antara kekuatan laut dan darat, serta untuk melaksanakan pendaratan amfibi ke wilayah musuh.
Puan: DPR Selalu Terbuka Atas Kritik Rakyat
Korps Marinir Indonesia terlibat dalam sejumlah pertempuran yang terjadi dalam Agresi Militer Belanda I (1947) dan Agresi Militer Belanda II (1948). Pasukan marinir memainkan peran penting dalam merebut kembali wilayah pesisir yang dikuasai penjajah, serta melindungi wilayah Indonesia dari upaya Belanda untuk merebut kembali kontrol atas negeri ini.
Selain itu, Korps Marinir juga turut serta dalam Perang Kemerdekaan, membantu mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman luar.
3. Peran Korps Marinir dalam Keamanan dan Pertahanan Nasional
Menurut laman resmi Marinir TNI AL, Korps Marinir Indonesia adalah salah satu Komando Utama Operasi (Kotama Ops) TNI yang berada di bawah kendali langsung Panglima TNI. Tugas utama Korps Marinir Indonesia meliputi:
-
Pelaksanaan Operasi Amfibi: Sebagai pasukan yang terlatih untuk serangan amfibi, Korps Marinir bertugas untuk melaksanakan pendaratan dari laut ke darat, baik untuk tujuan ofensif (serangan) maupun defensif (pertahanan).
-
Operasi Pertahanan Pesisir: Korps Marinir berperan penting dalam mempertahankan wilayah pesisir Indonesia yang sangat strategis, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan ribuan pulau yang memerlukan pengamanan yang ketat.
-
Pengamanan Pulau-Pulau Terluar: Korps Marinir memiliki tugas untuk mengamankan pulau-pulau terluar yang memiliki nilai strategis bagi negara, menjaga wilayah tersebut dari ancaman luar maupun gangguan dari kelompok-kelompok yang dapat merusak kedaulatan negara.
-
Operasi Lainnya Sesuai Instruksi Panglima TNI: Selain tugas-tugas utama di atas, Korps Marinir juga siap melaksanakan berbagai operasi militer lainnya sesuai dengan instruksi dan kebutuhan dari Panglima TNI.
Dengan berbagai kemampuan khusus yang dimiliki, Korps Marinir memiliki fleksibilitas dalam menangani berbagai jenis ancaman, baik dalam skenario perang terbuka, operasi khusus, maupun bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat.
4. Pengakuan sebagai Pasukan Elit
Korps Marinir Indonesia dikenal sebagai salah satu pasukan yang paling terlatih di dunia. Pelatihan yang sangat keras, baik fisik maupun mental, menjadikan prajurit marinir memiliki kesiapan tempur yang sangat tinggi. Setiap prajurit yang tergabung dalam Korps Marinir Indonesia menjalani pelatihan khusus yang mencakup:
-
Pendidikan Komando: Dikenal sebagai salah satu pelatihan paling ketat, pendidikan ini melatih prajurit untuk menghadapi berbagai medan perang, dari laut hingga pegunungan.
-
Kemampuan Operasi Amfibi: Para marinir dilatih untuk melakukan pendaratan di pantai dengan menggunakan kapal amfibi dan kendaraan tempur yang dirancang khusus untuk beroperasi di laut dan darat.
-
Operasi Khusus dan Gerilya: Korps Marinir juga dilatih untuk melaksanakan operasi gerilya, pengintaian, dan sabotase di daerah yang sulit dijangkau, sering kali dalam kondisi yang ekstrem.
5. Usia Ke-79 Korps Marinir: Peringatan HUT Korps Marinir
Pada 15 November 2024, Korps Marinir Indonesia memperingati HUT ke-79. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengenang perjalanan panjang Korps Marinir, yang sejak didirikan pada tahun 1945, telah berperan besar dalam menjaga kedaulatan negara.
Korps Marinir turut terlibat dalam berbagai operasi militer dan kemanusiaan, mulai dari Perang Kemerdekaan, Operasi Seroja di Timor Timur, hingga operasi-operasi penanggulangan terorisme dan bencana alam.
Dalam rangka peringatan HUT ke-79, Korps Marinir Indonesia terus menunjukkan eksistensinya sebagai pasukan elite dengan berbagai prestasi. Korps Marinir tidak hanya diakui sebagai kekuatan militer yang tangguh, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menjaga wilayah pesisir Indonesia yang rentan terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.
KEYWORD :HUT ke-79 Korps Marinir Pasukakn Elite TNI AL